Wali Kota Surabaya Beri Santunan Korban Kebakaran Di Kampung Malang
Surabaya, 29/12- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
memberikan santunan kepada korban kebakaran yang terjadi di Kampung Malang VIII
RT 1 RW 5 Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegalsari, Kota Surabaya, Jawa Timur,
pada Sabtu (28/12).
“Kondisinya sekarang bagaimana bu, sudah difasilitasi apa saja,” kata
Wali Kota Risma kepada salah satu korban kebakaran, Darsih (46) saat blusukan
di sekitar lokasi kebakaran, Minggu.
Peristiwa kebakaran yang terjadi pada Sabtu, (28/12) di Kampung Malang itu
membuat pasangan suami istri, Siswanto (40) dan Darsih (46), harus rela
kehilangan rumahnya. Atas kejadian tersebut, rumah yang mereka tempati, kini
telah hangus dilalap si jago merah. Kedua pasangan ini pun harus rela mengungsi
dan tinggal sementara di rumah tetangga.
Mendengar warganya mengalami musibah, Wali Kota Risma tidak tinggal diam.
Bahkan, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini terjun langsung blusukan
untuk melihat kondisi warganya tersebut.
Walaupun lokasi rumah korban berada di perkampungan padat penduduk dan gang sempit,
namun hal ini tak menyurutkan niat Wali Kota Risma untuk melihat langsung
kondisi kedua pasangan itu.
Sekitar pukul 08.45 WIB, Wali Kota Risma tiba didampingi sejumlah Kepala
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Camat Tegalsari Surabaya. Dari jalan gang
utama menuju lokasi, Wali Kota Risma bersama rombongan harus berjalan kaki yang
berjarak sekitar 100 meter lebih.
Menariknya, di sepanjang jalan gang dan sudut kampung, masyarakat terlihat
begitu antusias menyambut kedatangan pejabat nomor satu di lingkungan
Pemerintah Kota Surabaya itu. Bahkan, sesekali masyarakat juga terlihat berebut
salaman dengan wali kota perempuan pertama di Surabaya itu.
Saat rombongan wali kota tiba di lokasi, pasangan suami istri ini pun terlihat
begitu senang sebab keduanya tidak menyangka, jika orang nomor satu di jajaran
Pemkot Surabaya datang langsung untuk melihat kondisi rumahnya. Dengan
menggunakan kemeja hijau, Wali Kota Risma tampak mengobrol bersama kedua
pasangan ini di halaman teras rumah, sembari menyerahkan santunan.
Kala itu, Wali Kota Risma ingin mendengar langsung keluhan dan memastikan
korban sudah mendapat intervensi bantuan. Hal ini dilakukan agar treatment atau
bantuan yang diberikan kepada korban sesuai dengan yang dibutuhkan.
Darsih pun langsung bercerita keluhan yang dialaminya. Diketahui, istri dari
Siswanto ini sejak remaja mengalami disabilitas. Hal ini membuat kaki Darsih
tak bisa digunakan sepenuhnya untuk berjalan.
Mendengar hal itu, Wali Kota Risma kemudian menginstruksikan jajarannya untuk menyiapkan
tongkat krek, dan sepatu, agar digunakan Darsih untuk mobilitas sehari-hari.
“Siapkan tongkat krek, nanti biar diukurkan sepatu juga,” kata Wali
Kota Risma kepada jajarannya.
Surabaya, 29/12- Tak hanya itu, kepada Camat Tegalsari, Wali Kota Risma juga
menginstruksikan agar Darsih mendapat bantuan permakanan dan pembangunan rumah
melalui program Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh (RSDK).
“Ibu Darsih tolong juga dimasukkan ke dalam list permakanan,”
ujarnya.
Mendengar apa yang disampaikan Wali Kota Risma, Siswantono (40) wajahnya tampak
begitu sumringah. Bahkan, ia mengaku bersyukur, Pemkot Surabaya memberikan
bantuan untuk perbaikan rumahnya.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Bu Risma. Alhamdulillah rumah saya
dibangun kembali. Semoga Bu Risma panjang umur, diberi rizki yang banyak dan
sehat terus,” kata Siswantono.
Di tempat yang sama, Kepala Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat Kota
Surabaya, Imam Siswandi mengatakan peristiwa kebakaran itu terjadi sekitar
pukul 14.45 WIB, Sabtu (28/12). Dengan obyek berupa rumah tinggal yang
ditempati pasangan Darsih dan Siswanto.
“Setelah kita cek, korban hanya mendapat bantuan berupa BPJS
Kesehatan,” kata Imam.
Kendati demikian, kata Imam, atas instruksi dari Wali Kota Risma, pihaknya
kemudian memberikan beberapa intervensi bantuan yakni santunan berupa uang,
program permakanan dan RSDK untuk perbaikan rumahnya. Selain itu, Darsih juga
mendapat bantuan tongkat krek dan sepatu untuk mobilitas sehari-hari.
“Memang ibu ini (Darsih) mengalami disabilitas pada kaki sejak SMP kelas
dua, sehingga untuk jalan tadi ndak bisa. Sehingga ibu wali kota tadi
menginstruksikan agar diberi bantuan alat (tongkat krek) untuk mobilitas,”
katanya.(ANTARA/Sal)