Dinkes Jatim Imbau Tak Panik Menyusul Dua WNI Terinfeksi Covid-19

Lintas Jatim364 Dilihat
banner 468x60

Surabaya – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mengimbau masyarakat tak panik menyusul ditemukannya dua warga negara Indonesia (WNI) yang dinyatakan positif terinfeksi Covid- 19.

“Waspada iya, tapi jangan panik karena akan banyak yang dirugikan. Jika ada yang mengalami gejala batuk dan demam, segera mungkin memeriksakannya ke puskesmas,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jatim dr Herlin Ferliana kepada wartawan di Surabaya, Senin.

banner 336x280

Sebelumnya, dua WNI asal Kota Depok, Jawa Barat, dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 setelah melakukan kontak dengan warga negara Jepang yang telah terlebih dahulu positif virus tersebut.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan masalah dua WNI itu menjadi kasus Covid-19 pertama di Indonesia.

Kadinkes Jatim juga meminta petugas di puskesmas tak berhenti memantau serta aktif melaporkan terkait perkembangan kesehatan warganya.

“Hari ini kami sudah mengumpulkan seluruh kepala dinas kesehatan kabupaten/kota, KKP dan beberapa perwakilan pimpinan rumah sakit. Kami meminta mereka lebih aktif melakukan pemantauan di masyarakat,” ucapnya.

Sebagai salah satu bentuk antisipatif, kata dia, Kadinkes mengimbau kepada masyarakat yang sakit batuk, pilek dan demam menggunakan masker agar tak menular.

Selain itu, diharapkan selalu membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan selalu mencuci tangan sebelum menyentuh anggota tubuh.

“Pakai masker jika sakit panas, batuk, pilek. Lalu cuci tangan dan PHBS dilakukan karena kuman mudah masuk ke selaput-selaput kulit,” kata mantan Direktur Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Timur tersebut.

Sementara itu, Dinkes Jatim disebutnya sudah menyiapkan ruang isolasi jika memang ada gejala terjangkit Covid-19, antara lain di RSUD dr Soetomo, RSUD Soedono Madiun, RS Saiful Anwar Malang dan beberapa rumah sakit lainnya.

Pihaknya, lanjut dia, akan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus corona sejak awal Januari lalu, seperti memantau setiap orang yang berasal dari negara terjangkit di bandar udara (bandara).

“Di bandara internasional Juanda telah disiagakan thermal scanner yang beroperasi selama tujuh hari dan 24 jam,” tuturnya. (ANT/YOG)

banner 336x280
Bagikan Melalui