17 Karyawan Pabrik Rokok di Tulungagung Dinyatakan Positif usai Jalani Rapid Test

TULUNGAGUNG –  Masyarakat harus lebih waspada terhadap penyebaran COVID-19 di Tulungagung karena jumlah pasien positif terus bertambah. Terbaru, sebanyak 17 karyawan Pabrik Rokok Mustika dan Trubus Alami di Desa Gesikan, Kecamatan Pakel dinyatakan positif berdasarkan rapid test pada Sabtu (02/5).

Pemeriksaan karyawan pabrik rokok itu dilaksanakan Puskesmas Bangunjaya  setelah adanya kasus positif COVID-19 rapid test atas pasien berinisial H. Diketahui, H merupakan karyawan di komplek pabrik rokok Mustika dan Trubus Alami Tulungagung.  Temuan 17 karyawan itu merupakan hasil tracing hari pertama Satgas penanganan COVID-19 Dinas Kesehatan Tulungagung terhadap 250 karyawan. Dari 17 karyawan tersebut, tujuh diantaranya merupakan warga Tulungagung, sedangkan 10  lainnya warga Kediri. Satgas akan terus melakukan rapid test kepada seluruh karyawan pabrik rokok mustika dan trubus alami yang berada pada satu lokasi.

Ketua Posko Kesehatan Penanggulangan COVID-19 Dinas Kesehatan Tulungagung Ana Sapti Saripah menjelaskan, tracing pada hari Sabtu ini tindak lanjut adanya pasien inisial H yang hasil rapid testnya positif. Ana yang masih menggunakan APD lengkap mengaku, pasien H biasanya berangkat kerja naik bus pabrik. Sehingga dimungkinkan adanya kontak langsung dengan banyak karyawan lainnya. Dinkes akan terus melakukan tracing pada seluruh karyawan pabrik rokok mustika dan trubus alami.

“Awalnya di Puskesmas Bangunjaya ada pasien yang rapid testnya positif. Dia gak punya riwayat perjalanan, jadi kami lakukan rapid di ruang lingkup pabrik,” jelas Ana ketika ditemui seusai melakukan rapid test, Sabtu (02/05) siang.

Ana menambahkan, 17 orang tersebut akan langsung jalani isolasi mulai hari Sabtu ini. Ana mengaku memiliki dua skema yang mereka siapkan untuk ruang isolasi bagi karyawan yang positif rapid test. Jika jumlah yang positif banyak, dicarikan tempat di sekitar pabrik. Sedangkan jika hanya sedikit, akan dicarikan lokasi lain.

Atas adanya temuan positif rapid test ini, pihak pemilik pabrik memutuskan untuk menutup sementara aktifitasnya hingga batas waktu yang belum ditentukan. Sedangkan untuk menyelesaikan proses tracing, seluruh karyawan pabrik tetap hadir guna jalani rapid test. “Untuk pabrik, mulai hari ini (Sabtu) ya mestinya harus tutup. Tapi saya minta agar karyawannya besok tetap disuruh hadir biar semuanya tuntas di rapid test. Saya gak mau kalau harus berlama-lama, takutnya penyebarannya semakin meluas,” terangnya. (sir/yog)

Bagikan Melalui