Presiden Jokowi Buka Suara Terkait Penghargaan Untuk Fadli Dan Fahri

Jakarta – Presiden Joko Widodo yang beberapa hari yang lalu menjadi topik pembicaraan hangat oleh masyarakat berbagai kalangan maupun beberapa tokoh politik terkait dengan keputusannya untuk memberikan penghargaan Bintang Mahaputera untuk Fadli Zon da Fahri Hamzah yang dinilai kontroversial karena kedua tokoh ini sering kali muncul dalam berbagai media atas kritik keras mereka terhadap pemerintahan Jokowi.

Seperti yang dilansir dari cnnindonesia.com Presiden Jokowi menyatakan penganugerahan Bintang Mahputera Nararya kepada Fahri Hamzah dan Fadli Zon telah melalui pertimbangan matang Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.

“Ya ini penghargaan diberikan kepada beliau-beliau yang memiliki jasa terhadap bangsa dan negara, dan ini lewat pertimbangan-pertimbangan yang matang oleh Dewan Tanda Gelar dan Jasa,” ujar Jokowi usai Upacara Penganugerahan Tanda Kehormatan di Istana Negara, Kamis (13/8).

Presiden Jokowi tak menampik bahwa pemberian penghargaan itu kemudian dipertanyakan publik karena keduanya kerap mengkritik.Namun, menurut Jokowi, kritik itu tak berarti membuat kedua pihak bermusuhan.

”Misal ada pertanyaan mengenai Pak Fahri Hamzah, kemudian Pak Fadli Zon, ya berlawanan dalam politik, kemudian berbeda dalam politik itu bukan berarti kita ini bermusuhan dalam berbangsa dan bernegara. Inilah yang namanya negara demokrasi,” katanya.

Presiden Joko Widodo juga mengklaim berteman baik dengan Fahri dan Fadli meski kerap mendapat kritik dari keduanya.

“Jadi saya berkawan baik dengan Pak Fahri Hamzah, berkawan baik dengan Pak Fadli Zon. Inilah Indonesia. Nanti tanyakan langsung ke Pak Fahri dan Fadli,” ucap Jokowi.

Sementara itu Fahri Hamzah yang datang menghadiri penganugerahan tanda kehormatan mengatakan bahwa sebagai negara demokrasi saat ini yang terpenting adalah mengedepankan demokrasi, mengingat situasi negara yang tengah menghadapi pandemi COVID-19.

“Itu yang tadi beliau sampaikan sebagai negara demokrasi kita harus bisa memelihara persatuan dan kebersamaan, apalagi situasinya sekarang kan lagi covid. Jadi saya kira itulah momennya sekarang untuk mempersatukan bangsa,” ucap Fahri.

Bagaimana pun, lanjut Fahri, Jokowi adalah kepala pemerintahan sekaligus kepala negara.

“Saya sering bilang bahwa presiden dalam sistem kita adalah kepala pemerintahan tapi juga kepala negara. Pada momen-momen 17-an seperti ini, Presiden sebagai kepala negara tentu lebih menonjol, menjaga persatuan kita, menjaga simbol-simbol kita,” katanya.

Fadli juga menyebut penghargaan dari Jokowi itu adalah bentuk kehormatan baginya dan Fahri sebagai pimpinan lembaga tinggi negara DPR.

Menurutnya, penghargaan bintang jasa itu juga merupakan penghargaan untuk rakyat.

“Tentu penghargaan ini adalah penghargaan kepada rakyat juga karena sama-sama menjaga demokrasi, dari kepala negara, dari presiden. Tadi apa yang disampaikan merupakan  tradisi, kita mempunyai tujuan yang sama, sama-sama merawat dan menjaga Indonesia,” tutur Fadli.

Ia menyampaikan ucapan terima kasih atas pemberian penghargaan tersebut mengingat dirinya dan Fahri selama ini kerap berseberangan dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

“Kami ucapkan terima kasih atas pengakuan terhadap demokrasi kita, dengan berbagai perbedaan itu sebenarnya adalah potensi kita untuk maju dan tetap kuat untuk check and balances.” Ujarnya

(CNN/ZA)

Bagikan Melalui