Minggu Depan Jalan Kradinan, Pagerwojo, Tulungagung Di Perbaiki, Apresiasi Dari Pemkab Tulungagung

Tulungagung – Kondisi jalur alternatif Tulungagung – Ponorogo di Desa Kradinan, Kecamatan Pagerwojo mendapat atensi lebih dari Pemkab Tulungagung. Rencananya, separo jalan ambles akibat longsor yang terjadi pada Rabu (2/9) lalu segera diperbaiki, agar lalu lintas warga kembali normal.

Seperti di lansir dari jawapos.com, selasa, (15/9/2020) Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo pun kemarin (14/9) melihat langsung kondisi di lapangan. Di sela-sela peninjauan, dia menjelaskan jika jalan tersebut cukup vital. Selain merupakan jalur utama penghubung Desa Kradinan dan Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, juga menjadi jalur alternatif menuju Trenggalek dan Ponorogo.

Lantas kondisi ambles saat ini, sebut Maryoto mengharuskan segera ada penanganan. Karena, tidak menutup kemungkinan, tanah bersifat andesit itu kembali terkikis dan longsor jika hujan kembali datang. “Jalan ini sudah dua kali longsor. Pertama pada 2019 lalu, dan kedua Rabu (14/9) lalu setelah hujan kiriman datang mengguyur hampir semalam,” katanya.

Dijelaskan Maryoto, peristiwa longor yang pertama hanya bagian tepi jalan. Namun, untuk longsor yang kedua membuat jalan yang berlokasi tepat di Dusun Jingkol RT10/RW06, Desa Kradinan ini mengikis tanah hingga tanah ambles dan memakan separo jalan. Kebetulan melalui PAK ini, pihaknya telah merencanakan perbaikan infrastruktur jalan Desa Kradinan tersebut sepanjang 50 meter. Bahkan saat ini sudah proses lelang. Dimungkinkan, Sabtu (18/9) sudah akan turun Surat Perintah kerja (SPK). “Kalau SPK-nya turun, maka Minggu depan sudah ada pengerjaan. Semoga pelaksanaan tidak ada kendala,” katanya.

Pria nomor satu di lingkup Pemkab Tulungagung ini menjelaskan perbaikan jalan longsor tersebut nantinya akan didahulukan pada bagian badan pengaman jalan atau berem. Mengingat, lokasi jalan tersebut berada di tebing pegunungan. Perbaikan ini, menelan total anggaran mencapai Rp 900 juta. “Untuk kontruksinya tetap. Nanti kami akan pakai tros. Jadi pakai pancang itu sebagai pengikatnya. Dan sekaligus ada talud juga. Ini untuk menahan badan jalan, mengingat lokasi jalan berada di pegunungan,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Desa Kradinan, Eko Sujarwo mengapreasiasi langkah cepat Pemkab Tulungagung untuk segera melakukan perbaikan jalan di desanya. Mengingat, jalan yang ambles ini merupakan jalan utama yang sering dilewati roda 2 dan 4, truk bahkan bus DAMRI. “Saya sangat berterimakasih atas perhatian dan responnya. Dengan adanya perbaikan itu, otomatis lalu lintas nantinya kembali normal. Tidak buka tutup seperti saat ini,” katanya.

Sekedar informasi, lokasi tersebut sudah dua kali ambles. Peristiwa pertama terjadi pada Maret, 2019 lalu. Ketika itu, tanah yang longsor hanya bagian tepi jalan. Namun, dinilai membahayakan, kemudian dari pihak desa serta warga setempat berinisiatif memasang palang dari bambu pada tepi jalan yang ambles. Sebagai upaya meningkatkan kewaspadaan.

Kemudian, longsor lagi pada Kamis (3/9) kemarin. Karena ketika itu, tepatnya Rabu (2/9) intensitas hujan cukup deras. Membuat tanah dibawah aspal tersebut terkikis dan ambles ke bawah dengan kedalaman kurang lebih 8 meter. Hingga menyisakan separo jalan. Meski demikian, jalan tersebut masih difungsikan. Tentunya dengan konsekuensi lebih meningkatkan kewaspadaannya.(*)

Bagikan Melalui