Alasan Ahok Usul Untuk Bubarkan Kementrian BUMN

Jakarta – Basuki Tjahaja Purnama atau yang kerap disebut Ahok mengusulkan agar Kementrian BUMN dibubarkan saja. Sebab menurutnya, banyak tata kelola perusahaan negara yang selama ini tidak efisien.

Seperti yang dilansir dari Kompas.com Ahok mengatakan, tata kelola yang buruk ini juga dirasakannya langsung setelah masuk dalam lingkaran BUMN, atau setelah ditunjuk menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).

Menurut Ahok, ratusan BUMN yang ada saat ini lebih baik dikelola dengan benar-benar profesiona dan jauh dari kepentingan politis. Dia mengusulkan bahwa Indonesia bisa meniru apa yang dilakukan oleh pemerintah Singapura dengan membentuk Temasek (perusahaan investasi Pemerintah Singapura).

“Harusnya Kementrian BUMN dibubarkan. Kita membangun semacam Temasek, semacam Indonesia Incorporation,” ucap Ahok seperti yang dikutip dari tayangan yang diunggah akun Youtube POIN.

Ahok mencontohkan, di Pertamina saja, jabatan direksi maupun komisaris sangat kental dengan lobi-lobi politis dan bagi-bagi jabatan.

“Dia ganti direktur pun bisa tanpa kasih tahu saya, saya sempat marah-marah juga, jadi direksi-direksi semua mainnya lobinya ke menteri karena yang menentukan menteri. Komisaris pun rata-rata titipan kementrian-kementrian,” Kata Ahok.

Ahok mengklaim bahwa dirinya juga tak hanya duduk manis saja dengan jabatan Komisaris Utama Pertamina. Dia merasa terpanggil untuk melakukan perbaikan. Salah satunya adalah mengusulkan jabatan lewat lelang terbuka. Menurutnya, Indonesia membutuhkan lebih banyak pekerja yang bekerja secara jujur untuk disebar di perusahaan-perusahaan BUMN seperti Pertamina.

“Yang utama adalah jujur karena kejujuran dan loyalitas itu tidak ada sekolahnya. Kalau kamu punta itu, kamu sampai tua pun tidak mungkin suci. Kita berdoalah supaya di Indonesia itu ladangnya bisa siap untuk benih-benih baik ditaburkan” tutur Ahok.

Banyak Pratik tata kelola Pertamina yang menurutnya sangat tidak efisien. Ahok menyinggung soal gaji di Pertamina yang menurutnya tidak masuk akal dalam pengelolaan perusahaan. Sejak menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina, dia sering mendapati pejabat Pertamina masih menerima fasilitas gaji besar meskipun jelas-jelas sudah dicopot dari jabatannya.

“Tapi, masa (jabatan) dicopot gaji masih sama. Alasannya karena orang lama. Ya harusnya gaji mengikuti jabatan anda kan. Mereka bikin gaji pokok gede semua. Jadi bayangin gaji sekian tahun gaji pokok bisa RP 75 juta. Dicopot, gak ada kerjaan pun dibayar segitu. Gila aja nih,” tukas Ahok.

Sebelumnya, Ahok mengatakan akan berupaya  untuk membuat Pertamina semakin transparan. Dia tidak ingin ada lagi yang ditutup-tutupi.

“Saya katakana enggak ada rahasia disini (Pertamina), semua terbuka. Nah, ini yang kita lakukan sekarang. Dan yang paling penting bagi saya, insan Pertamina harus yakin atas Pertamina, harus memiliki Pertamina,” Kata Ahok.

Ia menambahkan bahwa dirinya ditempatkan di Pertamina agar perusahaan tersebut lebih baik ke depannya. Atas dasar itu, dia mengingatkan agar jangan ada lagi orang yang berniat ingin merusak Pertamina.

“Kan saya ditaruh di sini untuk menyelamatkan uang Pertamina. Saya digaji untuk menyelamatkan uang Pertamina. Ya sudah, saya akan berupaya untuk lakukan. Walaupun kalian bisa main politik macam-macam, saya kan orang politik, main politik sama say amah sudah biasa,” ucap Ahok.

(KPS/ZA)

Bagikan Melalui