Peracik Oplosan Di Kediri Ikut Mati

Kediri – Kasus pesta miras di Desa Sukorejo, Kecamatan Gurah, yang berujung tewasnya empat orang bakal tidak berlanjut ke penyidikan. Penyebabnya adalah dalang dari pesta miras itu termasuk yang meninggal dunia. Sementara, dua orang yang saat ini masih kritis dan dirawat di rumah sakit dianggap hanya pengikut pesta miras saja.

Seperti di lansir dari jawapos.com, jumat, (18/9/2020) Polisi memang sudah menetapkan tersangka dalam kasus yang terjadi Minggu (13/9) itu. Dia adalah Eko, 40, warga Desa Sukorejo, Kecamatan Gurah. Lelaki ini sebenarnya adalah warga Desa Kambingan, Kecamatan Pagu. Namun dia mengontrak rumah di Desa Sukorejo.

“Karena tersangka mati sehingga kasus tak dapat dilanjutkan. Namun barang bukti sudah kami amankan di Polres Kediri,” kata Kasatreskrim Polres Kediri AKP Gilang Akbar.

Selain sebagai tuan rumah, Eko diidentifikasi polisi sebagai peracik miras oplosan tersebut. Kemudian dia mengundang teman-temannya untuk berpesta miras. Jumlahnya enam orang. Selain Eko, mereka yang berpesta miras adalah Suliswanto, 35; Agus Setyawan, 38; Purwadi, Agus Ngali, dan Muji, 39. Empat nama pertama adalah warga Desa Kambingan. Sedangkan yang terakhir merupakan warga Desa Sukorejo.

Dari hasil pengamanan oleh Opsnal Polres Kediri, barang bukti yang disita berupa miras oplosan, botol, dan alat untuk meracik. Terkait kandungan miras yang diminum akan dilakukan penyelidikan lagi.   

Kapolres Kediri AKBP Lukman Cahyono, melalui Kasubbag Humas AKP Iwan Setyo Budhi, membenarkan kejadian tersebut. “Dari keenam pelaku yang menengguk miras, 4 orang di antaranya telah dinyatakan meninggal dunia secara beruntun,” terang Iwan.

Empat  orang itu adalah Muji, Eko, Suliswanto, dan Agus Setyawan. Keempat pelaku tersebut meninggal secara bergantian. Muji meninggal pada Senin (14/9), Eko meninggal Selasa (15/9), dan Suliswanto serta Agus Setyawan meninggal dunia pada Rabu (15/9).

“Keempat orng tersebut meninggal dunia secara bergantian saat dilakukan perawatan di Rumah Sakit,” ujarnya.

Dua orang yang lain kini tengah dirawat di rumah sakit. Keduanya adalah Purwadi dan Agus Ngali.

Dari informasi yang diperoleh polisi, pengikut pesta miras itu KO setelah mengonsumsi 10 botol miras oplosan. Isi tiap botol disebut adalah 600 mililiter. Hanya, karena oplosan, kemungkinan besar takaran tak sesuai aturan.

“Usai meminum (miras) mereka merasakan gejala dada sesak, pengelihatan kabur, pusing, dan susah bernapas. Sehingga pihak keluarga pun membawanya untuk dirawat di rumah sakit,” ujar Iwan saat ditemui di Polres Kediri.

Keempat korban meninggal sudah dimakamkan oleh pihak keluarganya. Sedangkan kedua orang yang dirawat kondisinya  mulai membaik. Salah satunya dirawat di Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK). Yaitu Purwadi.

Menurut Humas RSKK Ahsin Usman, kondisi Purwadi saat ini sudah membaik. “Saat ini sudah di ruang perawatan. Dia sudah bisa diajak ngomong juga,” terang Ahsin saat dihubungi melalui gawai.

Ahsin menyebutkan jika Purwadi dibawa ke rumah sakit pada Selasa malam. Dan pada Rabu kemarin kondisinya sudah terlihat pulih. “Kemarin saja sudah sehat. Pastinya sekarang juga tambah sehat,” akunya.

Sementara itu, saat Jawa Pos Radar Kediri mengunjungi rumah tersangka pembuat miras oplosan,  kondisinya sepi. Rumah itu kosong dan tertutup rapat pintunya. Menurut Suwardi, salah seorang tetangganya,  Eko baru dua bulan lalu tinggal di rumah itu.

Suwardi mengaku sempat curiga dengan pekerjaan Eko. Karena setiap melewati rumah tersebut dia selalu membawa beberapa botol plastik.  “Pas saya tanya ke istrinya jualan apa ngakunya cuma jualan Aqua gitu,” terangnya.

Istri korban, menurut Suwardi, dikenal ramah. Suka menyapa ke tetangga sekitar. Namun, setelah kejadian tersebut anak dan istri Eko sudah tidak terlihat tinggal di kontrakannya lagi.

Kondisi serupa juga terlihat di rumah korban lainnya, Agus dan Suliswanto. Dua rumah yang ada di Desa Kambingan itu juga tertutup rapat.

Maut Menjemput saat Pesta Oplosan Enam orang berpesta miras di rumah kontrakan Eko di Desa Sukorejo, Kecamatan Gurah pada Minggu pukul 14.00. Sebagai pemilik rumah Eko juga sebagai peracik miras oplos.

Pada pukul 18.30 kelima pelaku pulang ke rumah masing-masing dengan keadaan mabuk, Sampai di rumah masing-masing mereka merasakan gejala-gejala akibat overdosis miras oplosan. Oleh keluarganya mereka segera dilarikan ke rumah sakit

Empat korban meninggal secara berurutan. Yaitu mulai Senin, Selasa, dan dua pelaku yang masih hidup saat ini keadaan sudah mulai membaik dan masih dalam perawatan medis.(*)

Bagikan Melalui