Biden Menduga ISIS Otak Bom Bandara Kabul

Lintas7News.com – Presiden Amerika Serikat Joe Biden menuturkan sejauh ini ia tak melihat keterkaitan antara Taliban dan ISIS dalam  serangan bom bunuh diri di Bandara Kabul, Afghanistan, pada Kamis (26/8).

Dua bom bunuh diri itu sejauh ini menewaskan 13 tentara AS dan melukai belasan personel lainnya. Sementara itu, pejabat di Kabul menuturkan insiden itu turut menewaskan 60 warga sipil dan melukai sedikitnya 140 orang.

“Sejauh ini tidak ada bukti yang saya dapat dari komandan di lapangan bahwa telah ada kolusi antara Taliban dan ISIS dalam serangan hari ini di Kabul,” ucap Biden di Gedung Putih.

Dalam pidatonya itu, Biden turut berjanji bahwa AS akan memburu semua pelaku serangan bom Bandara Kabul. Sejauh ini, insien itu memakan korban tentara AS terbanyak sejak 2011 lalu.

“Kepada mereka yang melakukan serangan ini serta siapa pun yang ingin membahayakan Amerika, ketahuilah ini, kami tidak akan memaafkan kalian. Kami tidak akan lupa, kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayar semuanya,” kata Biden.

Dilansir dari CNNIndonesia.com – Dari belasan personel AS itu, 10 di antaranya merupakan marinir Angkatan Laut AS. Sebanyak 18 personel AS lainnya ikut terluka dalam insiden itu.

Tentara AS yang menjadi korban bom bandara Kabul adalah mereka yang tengah bertugas mengevakuasi warga Afghanistan setelah negara itu kembali jatuh ke tangan Taliban.

Selain personel AS, dua ledakan bom bunuh diri di Bandara Kabul pada Kamis malam itu turut menewaskan 60 warga sipil dan melukai 140 orang lainnya.

Dalam pidatonya, Biden memuji prajurit AS yang gugur dalam serangan Kabul dan menganggap mereka sebagai pahlawann.

“Kami tidak akan dihalangi oleh teroris. Kami tidak akan membiarkan mereka menghentikan misi kami. Kami akan melanjutkan evakuasi,” kata Biden.

Biden menegaskan bahwa semua pasukan AS di Afghanistan dan warga Afghanistan yang ingin mengungsi akan tetap dievakuasi sampai batas waktu 31 Agustus mendatang.

Sementara itu, Taliban juga mengutuk serangan bom di Bandara Kabul tersebut.

“The Islamic Emirate mengutuk keras pemboman yang menargetkan warga sipil di bandara Kabul,” kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara kelompok Taliban di Twitter.

ISIS pun telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom yang dilakukan oleh salah satu afiliasinya di Afghanistan, ISIS-K, itu.

“Pengebom hari ini mampu menembus semua benteng keamanan dan berada dalam jarak lima meter dari pasukan AS sebelum meledakkan sabuk bahan peledaknya,” bunyi pernyataan media propaganda ISIS, Amaq, yang diterjemahkan lembaga pemantau gerakan ekstremisme, SITE.

(CNNIndonesia/RI)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.