WHO: Omicron Berbahaya Bagi Yang Belum Vaksinasi

Lintas7News.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan varian Omicron dari Covid-19 berbahaya terutama bagi masyarakat yang belum vaksinasi. Pada Rabu (13/1), WHO juga mengatakan lonjakan kasus Covid-19 secara global disebabkan Omicron.

“Omicron menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada Delta. Tapi, itu tetap virus berbahaya, terutama bagi mereka yang tidak divaksinasi,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

“Kita tak boleh membiarkan virus ini menumpang apalagi menyerah, terutama ketika masih begitu banyak orang yang belum vaksinasi,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Tedros juga mencontohkan Afrika di mana lebih dari 85 persen penduduknya belum mendapatkan dosis pertama vaksin Covid-19.

Padahal, ia sebelumnya berharap semua negara di dunia telah memvaksinasi sekitar 10 persen populasinya pad aakhir September 2021, 40 persen pada akhir Desember 2021, dan 70 persen pada pertengahan 2022.

Fakta di lapangan, 90 negara belum mencapai 40 persen populasi. Terlebih lagi, 36 negara di antaranya masih di bawah 10 persen.

“Sebagian besar orang yang dirawat di rumah sakit di seluruh dunia, tidak divaksinasi,” kata Tedros.

Ia juga menekankan vaksinasi tidak sepenuhnya mencegah penularan. Namun, vaksinasi sangat efektif mencegah penyakit Covid-19 yang parah, termasuk kematian. Jumlah kematian global disebut sekitar 50 ribu per pekan.

“Belajar untuk hidup dengan virus ini tidak berarti kita dapat, atau harus, menerima jumlah kematian ini,” katanya.

Dilansir dari CNNIndonesia.com – Sebelumnya, WHO juga mengatakan Covid-19 varian Omicron lebih menular namun gejala dan tingkat keparahan lebih ringan dari varian Delta.

Kala itu, Tedros juga menegaskan meski varian Omicron tidak lebih parah dari varian Delta, masyarakat tak boleh menyepelekan mutasi virus corona yang pertama kali terdeteksi di Afrika ini.

Tedros turut mewanti-wanti seluruh negara soal potensi ‘tsunami’ kasus Covid-19 ketika infeksi virus corona melonjak secara global akibat penyebaran varian Omicron.

(CNNIndonesia/RI)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.