Pejalan Luar Negeri Penyebab Utama Naiknya Kasus Omicron Di DKI

Sejumlah penumpang pesawat berjalan di area Terminal 2F Internasional Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (17/12/2021). PT Angkasa Pura II mengoperasikan kembali Terminal 2F untuk kedatangan penumpang internasional guna mengantisipasi penumpukan penumpang setelah sebelumnya hanya Terminal 3 yang digunakan sebagai lokasi ketibaan internasional, hal tersebut dilakukan menyusul ditemukannya pasien yang terpapar virus corona varian B.1.1.529 alias Omicron untuk pertama kalinya di Indonesia pada Kamis (16/12/2021). ANTARA FOTO/Fauzan/nz

Lintas7News.com – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti menyampaikan kasus Covid-19 varian Omicron di DKI Jakarta sudah mencapai 725 kasus. Sebagian besar pasien adalah orang yang baru pulang dari luar negeri.

Widyastuti mengatakan hanya 24,8 persen di antaranya yang merupakan kasus penularan lokal. Hal itu diketahui dari tes whole genome sequencing (WGS) terhadap para pasien Covid-19 di DKI hingga hari ini.

“Data yang kita dapat sampai pagi ini terlaporkan ada 725 kasus positif Omicron di mana 75 persen atau sekitar 545 kasus merupakan PPLN, 180 adalah transisi lokal atau sekitar 24,8 persen,” kata Widyastuti di dalam satu diskusi, Sabtu (15/1).

Widyastuti menuturkan beberapa kasus penularan lokal Covid-19 varian Omicron di Jakarta. Salah satunya penularan di sebuah asrama yang diketahui dari hasil tes PCR di provinsi lain.

Kemudian, ada kasus penularan lokal di Krukut dari orang yang baru bertamasya ke luar kota. Widyastuti berkata Pemprov DKI langsung melakukan penelusuran kontak usai ditemukan varian Omicron di dua kasus itu.

“Kita lakukan tracing dengan cepat kepada semua kontak erat ibu tersebut, itu tentang Krukut,” ujarnya.

Dilansir dari CNNIndonesia.com – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti menyampaikan kasus Covid-19 varian Omicron di DKI Jakarta sudah mencapai 725 kasus. Sebagian besar pasien adalah orang yang baru pulang dari luar negeri.

Widyastuti mengatakan hanya 24,8 persen di antaranya yang merupakan kasus penularan lokal. Hal itu diketahui dari tes whole genome sequencing (WGS) terhadap para pasien Covid-19 di DKI hingga hari ini.

“Data yang kita dapat sampai pagi ini terlaporkan ada 725 kasus positif Omicron di mana 75 persen atau sekitar 545 kasus merupakan PPLN, 180 adalah transisi lokal atau sekitar 24,8 persen,” kata Widyastuti di dalam satu diskusi, Sabtu (15/1).

Widyastuti menuturkan beberapa kasus penularan lokal Covid-19 varian Omicron di Jakarta. Salah satunya penularan di sebuah asrama yang diketahui dari hasil tes PCR di provinsi lain.

Kemudian, ada kasus penularan lokal di Krukut dari orang yang baru bertamasya ke luar kota. Widyastuti berkata Pemprov DKI langsung melakukan penelusuran kontak usai ditemukan varian Omicron di dua kasus itu.

“Kita lakukan tracing dengan cepat kepada semua kontak erat ibu tersebut, itu tentang Krukut,” ujarnya.

(CNNIndonesia/RI)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.