Camilan Penghambat Penurunan Berat Badan

Lintas7News.com – Mengonsumsi camilan kesukaan sambil bersantai kerap jadi kebiasaan yang sulit dihindari. Padahal, kebiasaan itu dapat sangat berisiko terhadap kegemukan.

Dari sekian banyak pilihan kudapan yang biasa dimakan, terdapat sejumlah camilan yang bikin gemuk. Makanan-makanan ini mengandung kalori kosong serta menggunakan perisa tambahan.

Dilansir dari CNNIndonesia.com – Apabila Anda sedang menjalani proses penurunan berat badan atau diet, disarankan segera hindari cemilan berikut.

1. Es krim

Es krim berbahan dasar susu dengan cita rasa manis, legit, ada sensasi dinginnya, seringkali dijadikan makanan penutup atau dessert. Akan tetapi, es krim yang banyak dijual di pasaran cenderung sudah diolah sedemikian rupa dengan bahan pemanis tambahan sehingga tinggi kalori.

Dirangkum dari Healthline, sesekali menikmati kesegaran es krim boleh saja, asalkan dalam porsi cukup dan pilih yang bahan-bahannya berkualitas supaya tidak mudah menambah penumpukan lemak.

Cara memilih es krim sehat pastikan kadar gulanya kurang dari 15 gram per sajian. Alternatif lain bisa membuat sendiri dari buah-buahan segar dan susu skim, tanpa perlu gula tambahan.

2. Kue-kuean

Kue-kue kering kalengan atau cookies, donat manis, termasuk camilan tinggi gula, tepung, dan lemak yang bisa membuat gemuk. Cookies dengan diameter 3 cm, rata-rata memiliki 140 kalori dan terdiri dari 6 gram lemak jenuh, serta 14 gram gula tambahan belum termasuk topping.

Begitu juga dengan satu buah donat yang sudah dilapisi topping, diperkirakan memiliki 480 kalori dan gula sebesar 27 gram. Total kalorinya seringkali dianggap sebagai kalori kosong, sebab jumlahnya tinggi tapi tidak mengenyangkan.

3. Cokelat

Tak sembarang cokelat bisa dinikmati untuk camilan harian. Snack cokelat dengan kandungan susu dan gula justru bisa memicu kenaikan berat badan tanpa Anda sadari karena tinggi kalori.

Jika Anda ingin mengonsumsi cokelat sebagai camilan, pilih jenis cokelat hitam atau dark chocolate dengan persentase kakao setidaknya 60 persen. Cokelat hitam kaya antioksidan serta baik untuk kesehatan otak dan jantung.

4. Kentang goreng

Camilan yang bikin gemuk selanjutnya ada kentang goreng atau olahan kentang lainnya dengan metode deep frying memakai minyak dalam jumlah banyak.

Sebagian besar kentang goreng yang dijual di restoran mengandung tinggi lemak dan garam, bahkan kedua bahan tersebut sangat berisiko meningkatkan rasa ingin makan berlebih.

Rata-rata per 117 gram kentang goreng biasanya mengandung sekitar 378 kalori, sehingga masuk kategori makanan tinggi kalori.

Cara lain yang lebih aman menikmati kentang bisa dengan dikukus atau panggang karena cenderung rendah kalori.

5. Keripik

Aneka macam keripik-keripik garing dengan cita rasa gurih, termasuk ke dalam cemilan tinggi lemak, karbohidrat, dan garam. Menurut penelitian observasional dijelaskan bahwa mengonsumsi keripik dalam jumlah banyak dapat menambah berat badan.

Biasanya konsumsi keripik-keripik ini sering dipadukan bersama makanan sejenis yang tinggi kalori, misalnya mi rebus, bakso, mayonaise dan lain-lain.

Kebiasaan menikmati keripik sambil menonton tv juga berkaitan pada kegemukan karena tidak ada aktivitas fisik, duduk terlalu lama yang menyebabkan keinginan makan secara berlebih.

6. Sereal manis

Terdapat banyak jenis sereal manis untuk sarapan yang tinggi kalori dan gula tambahan. Kebanyakan di antaranya juga telah melewati pemrosesan yang disempurnakan sehingga kandungan serat dan nutrisinya banyak yang hilang.

Mengganti sereal manis dengan sereal gandum utuh seperti oatmeal adalah pilihan yang baik dan menyehatkan tanpa perlu khawatir naik berat badan.

7. Aneka junk food

Segala macam junk food seperti pizza, burger, hotdog, kebab, chicken nugget, tacos, fish and chips, sosis, dan masih banyak lagi, merupakan cemilan yang bikin gemuk.

Meskipun makanan cepat saji ini lebih praktis, tapi nutrisinya sangat minim bahkan sarat akan tinggi kalori, lemak, natrium, serta gula tambahan.

Banyak penelitian melaporkan bahwa junk food lebih rentan terhadap risiko obesitas, penyakit jantung dan diabetes tipe 2. Selain dihindari, konsumsi junk food masih diperbolehkan asal tidak lebih dari satu kali dalam seminggu.

(CNNIndonesia/RI)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.