Denmark Bersiap Hidup Bareng Covid Dengan Lepas Masker

Lintas7News.com – Denmark mencabut sebagian besar pembatasan Covid-19, termasuk wajib masker, terhitung mulai Selasa (1/2), ketika infeksi virus corona masih tinggi. Mereka bersiap untuk hidup berdampingan dengan Covid-19.

Sejumlah pejabat kesehatan menyatakan, ini merupakan saat yang tepat untuk melonggarkan pembatasan karena kasus Covid-19 sebenarnya sudah berangsur turun dalam beberapa waktu terakhir.

Belakangan, Denmark melaporkan sekitar 40-50 ribu kasus Covid-19 per hari, atau sekitar satu persen dari keseluruhan 5,8 juta populasi di negara itu. Para pejabat yakin, kasus Covid-19 akan terus turun dalam beberapa waktu ke depan.

“Ada indikasi kuat bahwa infeksi sudah mencapai puncaknya di daerah-daerah rawan. Jadi, ini merupakan waktu yang baik untuk melonggarkan pembatasan,” ujar Tyran Krause dari institusi kesehatan publik Denmark, SSI, kepada kantor berita Ritzau.

Selain itu, kini lebih dari 60 persen warga Denmark juga sudah menerima dosis ketiga vaksin Covid-19. Angka ini lebih tinggi ketimbang negara-negara Uni Eropa lainnya yang rata-rata baru mencapai 45 persen.

Berdasarkan situasi ini, pemerintah menghapus sebagian besar pembatasan. Kini, hanya sejumlah aturan Covid-19 yang berlaku di Denmark, salah satunya pembatasan bagi pelaku perjalanan dari negara-negara non-Schengen dan belum divaksinasi.

Badan Kesehatan Denmark juga hanya “merekomendasikan” warga positif Covid-19 untuk isolasi mandiri selama empat hari. Sementara itu, orang yang kontak dekat dengan pasien Covid-19 tak perlu lagi karantina.

Pemakaian masker juga hanya direkomendasikan saat sedang melakukan kunjungan ke rumah sakit. Selain itu, sebagian besar aturan pembatasan sudah dicabut, termasuk terkait wajib tes Covid-19 serta jam operasional bar dan restoran.

Warga Denmark pun menyambut gembira pencabutan ini. Kini, mereka dapat dengan leluasa melepas masker di tempat umum, baik di dalam maupun luar ruangan.

“Bagi saya, bagian terbaiknya adalah kami tak perlu lagi memakai masker. Setidaknya, saat ini kami punya pilihan, apakah ingin melindungi diri sendiri atau ingin merasakan kebebasan,” ucap seorang resepsionis di Copenhagen, Natalia Chechetkina.

Dilansir dari CNNIndonesia.com – Namun, para pakar kesehatan Denmark mengkritik keputusan pemerintah ini. Menurut mereka, pemerintah seharusnya mencabut aturan Covid-19 secara bertahap.

“Seharusnya kita menunggu 10-14 hari setelah mengubah aturan karantina sebelum mencabut aturan masker dan membuka kembali tempat-tempat hiburan malam,” tutur spesialis penyakit menular, Eskild Petersen.

Menanggapi kritik para ahli, pemerintah menyatakan bahwa mereka memang tak dapat melawan sesuatu yang datang secara alami. Namun, hingga saat ini mereka tak akan membatalkan keputusan untuk melonggarkan aturan.

“Kami tak bisa menjamin apapun jika berkaitan dengan biologi. Namun, [kita harus] hidup sebagaimana sebelum ada corona,” kata Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen.

(CNNIndonesia/RI)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.