Oligarki Dan Anggota Parlemen Rusia Dijatuhi Sanksi Oleh Australia

Lintas7News.com – Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia pada Jumat (23/2). Sanksi dijatuhkan pada lebih dari 300 anggota parlemen Rusia yang menyepakati serangan ke Ukraina, serta pada kelompok elit oligarki yang selama ini menyokong pemerintahan Vladimir Putin.

Tidak dijelaskan secara rinci sanksi yang dijatuhkan pada mereka.  

“Kami akan bekerja dengan mitra kami untuk menyiapkan gelombang sanksi dan terus memberikan tekanan pada Rusia, kata Morrison.

“Individu dan entitas utama Rusia yang terlibat dalam agresi militer, atas dasar ini kami memperluas sanksi tersebut ke Rusia.”

Selain memberikan sanksi, Morrison juga mengkritik Beijing karena tidak memberikan respons yang kuat pada invasi Rusia.

“Pada saat dunia berusaha untuk memberikan sanksi tambahan pada Rusia, mereka telah melonggarkan pembatasan perdagangan gandum ke Rusia. Jadi saat Australia, bersama dengan Inggris, dengan Amerika Serikat dan Eropa dan Jepang bertindak untuk memotong Rusia, pemerintah China menindaklanjuti dengan pelonggaran pembatasan perdagangan, dan itu tidak dapat diterima,” kata Morrison.

China memang hingga saat ini menolak untuk mengutuk invasi Rusia pada hari Kamis, dan sebaliknya mengulangi seruan kepada pihak-pihak untuk menahan diri dan menuduh AS kembali menyulut api ketegangan.

Dilansir dari CNNIndonesia.com – Keputusan untuk mulai mengimpor gandum pada Rusia dapat mengurangi efek sanksi yang diberikan negara-negara Barat.

Morrison mengatakan pihaknya juga bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk mengkoordinasikan sanksi terhadap Rusia, serta telah bekerja dengan NATO untuk menyediakan peralatan militer yang tidak mematikan dan pasokan medis kepada rakyat Ukraina.

“Kami tidak dapat menjelaskan terlalu banyak detail tentang semua jenis masalah itu dan dukungan lain yang kami berikan kepada NATO dan mitra kami dalam upaya mereka mendukung Ukraina,” katanya.

Ia menambahkan bahwa Australia bekerja sangat erat dengan mitra dan sekutu itu untuk mendukung mereka pada saat dibutuhkan.

(CNNIndonesia/RI)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.