Permintaan “Pacaran” Ferry Tidak Dituruti Venna Picu KDRT

Foto Tasyakuran Pernikahan Venna dan Ferry Juni Lampau (Foto: Tangkapan Layar @fvaqih)

Foto Tasyakuran Pernikahan Venna dan Ferry Juni Lampau (Foto: Tangkapan Layar @fvaqih)

LINTAS7NEWS – Fakta pemicu kekerasan dalam keluarga (KDRT) perlahan semakin terkuak.

Diketahui Venna Melinda merupakan korban KDRT oleh suaminya sendiri, Ferry Irawan.

Aksi yang dilancarkan Ferry saat mereka berdua berada di sebuah hotel Kediri, Jawa Timur (8/1).

Keberangkatan Venna dan Ferry menuju konstituen di Kediri karena mereka mencalonkan diri sebagai bakal caleg anggota DPR RI yang diusung Partai Perindo.

“Saya berangkat ke Kediri itu dalam keadaan sakit asam lambung, saya muntah-muntah tidak bisa makan,” ujar Venna, usai diperiksa di Ditreskrimum Polda Jatim, Kamis (12/1).

Didampingi oleh Hotman Paris Hutapea sebagai pengacara, Venna membeberkan sejumlah fakta kronologis awal terjadinya kasus KDRT yang menimpa dirinya.

Sejak awal sakit dan mengkonsumsi obat asam lambung (7/1), Venna kelelahan hingga dia tertidur.

Kondisi inilah yang membuat Venna menolak permintaan Ferry untuk berhubungan suami istri, atau yang disebut Venna dengan istilah “pacaran”.

Hal itu disampaikan Venna setelah memberikan keterangan sebagai pelapor di Polda Jatim pada Kamis (12/1).

Pada pukul 03.00 WIB dini hari Ferry kembali membujuk Venna untuk melakukan hubungan seks dan Venna menolak permintaan tersebut.

“Jam 03.00 WIB itu dia berusaha untuk melakukan hubungan, tapi saya enggak mau. Saya capek, saya mau kerja. Besok pagi saya sudah janji ke Tulungagung dengan teman-teman struktur dan masyarakat,” jelasnya.

Pukul 06.00 WIB, Ferry telah mengirim tautan artikel dosa istri yang menolak permintaan suami kepada Venna. Hingga pada akhirnya terjadi cekcok antara keduanya. Namun. Ferry meminta maaf kepada Venna.

Setelah meminta maaf sekitar pukul 07.00 WIB ketika Venna sedang berdandan. Dikarenakan dirinya mual, Venna lantas menutup pintu kamar mandi saat Ferry sedang buang air besar. Ferry kembali marah lagi hingga terjadi tindakan KDRT.

“Saya dikunci pakai dahinya, sampai keras, sampai saya bilang tolong-tolong hidung saya patah karena terlalu keras,” jelas Venna.

“Jadi saya bilang tolong-tolong, patah hidung saya. Ketika saya bilang patah, baru dia lepasin,” lanjutnya.

Saat Venna bangkit dari desakan Ferry, hidungnya langsung mengucurkan darah.

Dia pun panik, berteriak, dan berusaha menyelamatkan diri.

“Saya berdiri, darah itu ngocor seperti air,” imbuhnya.

Setelah kejadian itu berlangsung, pada Senin (9/1), Venna melaporkan kekerasan yang dilakukan Ferry kepada polisi. Di hari itu pula sejumlah foto dirinya menangis dengan hidung berdarah-darah tersebar di media sosial.

Venna juga sempat mendapat perawatan di rumah sakit hingga bisa menghadiri langsung panggilan untuk dimintai keterangan di Polda Jatim pada Kamis (12/1).**

(OAS)

Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.