Nasi Celontong, Favorit Kuliner Malam, Ini Alasannya
BLITAR-Malam memang waktu yang menyenangkan dihabiskan dengan menikmati kuliner. Di salah satu pinggiran Jalan Raya Tanjung 1 Sukorejo, Kota Blitar, kuliner nasi clontong. Serupa nasi kucing dari Jogja dan nasi bantingan dari Tulungagung namun dibungkus berbentuk segitiga (menyrupai tumpeng), menjadi kuliner favorit berharga miring yang dikenal di sentero Kota Blitar.
Dengan bandrol hanya Rp. 4.500 saja, menurut penuturan si pemilik warung nasi clontong, Hari Sanyoto, dalam semalam warung angkringan miliknya bisa menjual ratusan bungkus. “Saat ini kita masih strandar sekitar 500 bungkus/hari” tutur Hari.
Saat berada dalam penjualan terbaik, ia mengaku penjualan nasi contong di warungnya pernah sampai mencapai 1000 bungkus. Dibantu dengan pekerjanya, warung nasi celontong Hari di Jalan Raya Tanjung tersebut buka dari malam, setelah adzan maghrib berkumandang, hingga menjelang subuh, pukul 02.00 WIB.
Aneka pilihan rasa menjadi daya tawar lain dari kenikmatan menikmati kuliner nasi clontong. Mulai bungkusan berisi menu; nasi uduk, nasi goreng, nasi ayam suir, hingga aneka pilihan menu lain yang tidak lupa turut disediakan pula beragam lauk pauk. Dari mulai gorengan berharga Rp. 5.00/biji sampai sate usus seharga Rp. 1.500/tusuk, semua ada sebagai pemuas cita rasa dahaga kelaparan anda.
Penikmat cita rasa kuliner nasi clontong tidak terbatas hanya dari golongan usia tertentu. Baik golongan muda-mudi, datang berkeluarga, hingga para lansia, silih berganti mengisi tempat duduk lesehan tikar yang tersedia demi sekedar menikmati nasi clontong. Murah dan enak, Ahmad Murtafia Nadja, salah seorang mahasiswa dari kampus di Kabupaten Blitar menyukai kuliner ini. Praktis juga menjadi alasan kenapa sampai hari ini dia (Nadja) tetap menjadi pelanggan kuliner tersebut sejak 2 tahun terakhir. “Pulang kuliah males beli makanan yang harus nunggu, ini enak (nasi celontong) tinggal ambil bungkus bisa langsung bawa pulang” jawabnya. (bar/yog)