Seragam Gratis Terlambat, Begini Jawaban Dinas Pendidikan Tulungagung

TULUNGAGUNG – Program seragam gratis yang dibanggakan Pemkab Tulungagung kembali disorot dewan. Pasalnya, sampai satu semester lebih, siswa baru SD dan SMP hingga kini belum menerima pembagian seragam gratis. 

Senin 13/1, Komisi A DPRD Tulungagung memanggil sekda serta kepala dinas pendidikan, pemuda dan olahraga (disdikpora) untuk mendengar langsung penyebab keterlambatan seragam gratis tersebut. Program ini mendapat perhatian khusus komisi A lantaran sangat ditungggu-tunggu masyarakat.

Gunawan, Ketua Komisi A DPRD Tulungagung meminta agar disdikpora melakukan studi banding ke Surakarta. Sebab, program tersebut di sana terbilang sukses dan tepat waktu.   Dengan harapan di tahun 2020 ini tidak mengalami masalah yang sama dalam mensukseskan program seragam gratis. “ya kami meminta dinas terkait untuk studi banding ke sana biar bisa belajar. Disana sukses soalnya,” ujar Gunawan.

Dari hasil hearing itu, lanjut Gunawan, disdikpora mengaku seragam gratis untuk tahun 2019 sudah jadi 100 persen. Hanya saja, saat ini pendistribusiannya yang masih belum merata. Masih disebutkan disdikpora, bahwa di wilayah kota sendiri sudah menerima seragam gratis, namun di wilayah pinggiran belum menerima. Mereka yakin bulan ini sudah selesai semua. “Tadi hasilnya seragam sudah jadi, tinggal pendistribusian aja, bulan ini selesai,” imbuh Gunawan.

Ketika dikonfirmasi penyebab lambatnya program seragam gratis di Tulungagung. Haryo Dewanto Wicaksono selaku Plt Kepala Disdikpora Tulungagung mengatakan proses pengukuran size siswa baru membutuhkan waktu yang lama. Sehingga pada akhirnya pembuatan serta pendistribusian seragam gratis menjadi molor. “Memang yang bikin molor itu karena harus ngukur size. Berhubung Komisi A meminta kami untuk melakukan study banding, kami optimis akan lebih baik tahun ini,” tegasnya. (sir/yog)

Bagikan Melalui