Wabup Tulungagung, Sebaiknya DPP PDIP Rekom Satu Nama untuk Jaga Soliditas Partai

Andreas Djatmiko

TULUNGAGUNG – Untuk menjaga soliditas partai, DPP PDI Perjuangan sebaiknya mengeluarkan rekomendasi satu nama dalam pengisian Wakil Bupati (Wabup) Tulungagung. Namun dengan syarat, tokoh yang dipilih harus memiliki track record bersih dan bisa membawa amanat rakyat kota marmer.

Demikian disampaikan pengamat politik muda Tulungagung Andreas Djatmiko. Menurut dia, jika rekom DPP PDIP keluar dengan dua nama, hal itu berpotensi menimbulkan perpecahan dalam internal partai. Sebab, bisa dipastikan dukungan menjadi  terbelah. Mereka akan memilih kubu masing-masing lantaran terdapat dua rekom yang berasal dari partainya.

Tak hanya itu, rekom dengan dua nama juga berpotensi terjadinya politik transaksional  untuk memenangkan salah satu calon. Andreas meyakini, jika DPP hanya menurunkan satu nama maka bisa dipastikan potensi tersebut tak akan terjadi. “Internal DPC inilah yang harus diperhatikan. Jadi untuk mencegah terjadinya hal-hal tersebut, lebih baik DPP menurunkan rekom satu nama saja,” papar pria yang juga merupakan pengacara ini, Jum’at (03/04).

Dan yang tidak kalah penting, lanjut Andreas, rekom satu nama juga akan menjaga ideologi PDIP, yakni tegak lurus. Dimana DPC harus mengamankan apa yang menjadi keputusan Ketua Umum PDIP Megawati. Sedangkan kalau rekom keluar dengan dua nama maka hal itu tidak bisa dijalankan. “Kalau keluar dua nama, bagaimana tradisi tegak lurus bisa dijalankan. Kalau dua otomatis harus memilih. Tradisi tegak lurus mestinya tidak ada opsi dua nama,” tegasnya.

Andreas menambahkan, meski dirinya meminta DPP menurunkan rekom satu nama,  namun  tidak serta merta tanpa syarat. Menurutnya, yang direkom haruslah orang yang memiliki track record bersih. Termasuk bersih dari politik transaksional. Sehingga tokoh tersebut bisa bekerja secara sungguh-sungguh dan bisa membawa amanat rakyat. Agar Tulungagung bisa dibawa ke arah yang lebih baik. “Tapi saya yakin, ketua partai terbesar se-Indonesia ini tak asal-asalan dalam menentukan calonnya yang direkom. Pasti track record dan lain-lain sudah dia pertimbangkan. Jadi kita tunggu saja,” kata Andreas.(sir/yog)

Bagikan Melalui