Manado- Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sulut dr Steaven Dandel memetakan ada 11 klaster yang memberi peran penyebaran virus Corona di provinsi berpenduduk lebih dari 2,6 juta jiwa itu.
“Ada 11 klaster, ada yang dikategorikan mini klaster dan klaster besar, ada juga dikategorikan kasus individual,” ujar dr Steaven saat memutakhirkan data penyebaran COVID-19 Sulut di Manado, Selasa.
Pengelompokan kasus atau klaster yang berhubungan antara satu dengan lainnya terkait COVID-19 ini, bisa melalui lokasi ataupun peristiwa. Dari 11 klaster tersebut, ada empat klaster yang tidak ada tambahan kasus baru, namun ada tujuh klaster dengan satu atau dua kasus baru dalam sepekan terakhir.
Ke- 11 klaster tersebut, yaitu klaster A (pelaku perjalanan umroh), klaster B (pelaku perjalanan ke Eropa), klaster C (pelaku perjalanan wisata rohani/Makassar), klaster D (acara kedukaan di Tomohon), klaster E (pelaku perjalanan Makassar dan Surabaya), klaster F (pelaku perjalanan Jakarta), klaster G (kontak pelaku perjalanan Jakarta), klaster H (klaster Gowa).
Klaster Gowa ini tergolong paling banyak karena ada 15 kasus yang terkonfirmasi positif, yaitu kasus ke -21, 22, 23, 24, 31, 32, 33, 47, 59, 65, 66, 67, 68, 69, dan kasus ke- 70. Klaster ini digolongkan masih aktif karena dalam sepekan terakhir ada tambahan tujuh kasus.
Sementara klaster I (satu keluarga di Kota Bitung), klaster J (karyawan fasilitas kesehatan di Manado), klaster ini menjadi kedua terbanyak setelah klaster Gowa. Selanjutnya klaster K (Pasar Pinasungkulan), serta klaster L (fasilitas kesehatan di Manado).
“Kami sementara menyelidiki kasus terkonfirmasi positif COVID-19, seperti di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Kota Manado dan Kota Tomohon,” kata dr Steaven.(ANT/AN)