Hampir 70 persen pasien positif COVID-19 Papua Barat sembuh

Manokwari- Jumlah pasien positif yang berhasil sembuh dari virus corona jenis baru (COVID-19) terus bertambah dan hingga saat ini hampir mencapai 70 persen.

Juru Bicara Pemerintah Provinsi Papua Barat untuk percepatan penanganan COVID-19, Arnoldus Tiniap di Manokwari, Senin, mengatakan bahwa hari Senin ini ada penambahan tiga pasien sembuh dari Kabupaten Raja Ampat sehingga total pasien sembuh di provinsi tersebut sebanyak 196 orang atau 68,5 persen dari total kasus positif.

“Puji Tuhan, hari ini Senin 13 Juli 2020, tidak ada laporan konfirmasi positif dari seluruh daerah di Papua Barat. Angkanya masih sama dari data kemarin, yakni 286 kasus,” ucap Arnold.

Dari sembilan daerah zona merah di Papua Barat, saat ini tersisa tujuh yang merawat pasien positif. Dua daerah yakni Teluk Bintuni dan Manokwari Selatan 100 persen pasien sudah sembuh dan dua kabupaten itu kini sudah berubah menjadi zona kuning. Sedangkan tujuh daerah yang masih merawat pasien COVID-19 itu yakni Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Raja Ampat, Manokwari, Teluk Wondama, Kaimana dan Fakfak.

Di Kota Sorong dari 117 pasien positif, sudah 62 orang yang berhasil sembuh, Kabupaten Sorong dari 61 sembuh 47 orang, Manokwari dari 25 sembuh 11, Raja Ampat dari 19 sembuh 16, Teluk Wondama dari tujuh sembuh lima, Fakfak dari lima sembuh empat dan satu pasien di Kabupaten Kaimana hingga saat ini belum dinyatakan sembuh.

“Di Teluk Bintuni ada 50 kasus dan semua berhasil sembuh, bahkan sudah sekitar sebulan sejak 14 Juni sampai hari ini tidak ada tambahan kasus baru. Begitu pula Manokwari Selatan, ada satu pasien, sudah sembuh cukup lama dan sampai sekarang tidak ada konfirmasi baru,” sebut Arnold.

Gugus Tugas Papua Barat, lanjut Tiniap, memberikan perhatian lebih serius terhadap penanganan COVID-19 di Manokwari, Kota Sorong dan Kabupaten Soring  mengingat tiga daerah ini masih terus terjadi penambahan kasus baru.

“Kami pun terus memantau perkembangan kasus dan penanganannya di seluruh daerah. Semua daerah tentu menjadi perhatian dalam penanganan COVID-19,” katanya lagi.

Arnold mengajak masyarakat lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Kedisiplinan masyarakat menjadi penentu keberhasilan upaya memutus mata rantai penularan COVID-19.

“Kita semua harus beradaptasi dengan kebiasaan hidup baru. Masyarakat di hampir seluruh negara di dunia sekarang ini hidup ditengah pandemi maka kebiasaan baru yang wajib kita lakukan adalah menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari penularan virus COVID-19,” katanya.(AN)

Bagikan Melalui