Hubungan China-AS Makin Memanas, AS Keluarkan Pembatasan Baru Bagi China

Jakarta – Hubungan antara Amerika Serikat dan China yang semakin memanas membuat Amerika Serikat mengambil keputusan baru yaitu membuat peraturan pembatasan baru bagi para diplomat senior China. Pembatasan ini bertujuan untuk membatasi diplomat senior China dalam melakukan sejumlah kegiatan rutin di negaranya.

Seperti yang dilansir dari CNNIndonesia.com Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengumumkan hal tersebut pada Rabu (2/9) di tengah ketegangan kedua negara yang kian memanas. Salah satu contoh pembatasan itu adalah perizinan bagi diplomat China yang hendak mengunjungi kampus atau bertemu pejabat pemerintah setempat.

Selain itu, Kata Pompeo, Kedutaan Besar China di AS butuh persetujuan Departemen Luar Negeri jika hendak menggelar acara kebudayaan.

“Acara budaya kelompok lebih dari 50 orang yang diseleranggarakan oleh kedutaan besar China dan pos konsuler di luar properti misi kami juga akan membutuhkan persetujuan kami,” tuturnya.

Selanjutnya, Pompeo bilang bahwa AS akan memastikan semua kedutaan resmi China dan akun media sosial konsuler diidentifikasi dengan benar sebagai akun pemerintah, akun pemerintah Tiongkok.

Pompeo mengungkapkan langkah-langkah yang diambil AS ini sebagai upaya timbal balik, di mana China juga telah menerapkan hal yang serupa pada diplomat AS yang ada di negaranya.

“Kami hanya menuntut timbal balik. Akses untuk diplomat kami di China harus mencerminkan akses yang dimiliki diplomat China di Amerika Serikat, dan langkah hari ini akan menggerakkan kami secara substansial ke arah itu,” katanya.

Atas kebijakan ini, bisa disimpulkan bahwa AS semakin memperketat gerak diplomat China di negaranya. Dimana sebelumnya sejak Oktober lalu setiap melakukan kunjungan resmi ke institusi AS diplomat China diharuskan untuk melapor dulu.

Hubungan kedua negara ini memanas karena masing-masing pemerintah mengambil serangkaian tindakan saling balas dendam beberapa bulan terakhir.

Awal tahun ini, mereka menunjuk sejumlah organisasi media Tiongkok sebagai misi diplomatik asing, dengan alasan bahwa mereka berada di bawah kendali Partai Komunis Tiongkok. Selanjutnya pada bulan lalu, Departemen Luar Negeri menetapkan lembaga budaya dan pendidikan China, Pusat Insitut Konfusius AS sebagai misi asing.

Sementara itu, China pun juga telah mengusir jurnalis The New York Tmes, The Wall Street Journal, dan The Washington Post. Lalu AS memerintahkan Beijing untuk menutup konsulatnya di Houston pada Juli lalu setelah para pejabat AS menuduh itu adalah bagian dari upaya spionase China yang lebih besar menggunakan fasilitas diplomatik di seluruh negeri.

“Kegiatan pejabat konsulat di Houston adalah mikrokosmos, kami yakin, dari jaringan individu yang lebih luas di lebih dari 25 kota yang didukung jaringan melalui konsulat di sini,” kata seorang pejabat Departemen Kehakiman AS kepada wartawan pada saat itu.

Menanggapi hal tersebut, Pemerintah China kemudian memerintahkan penutupan konsulat AS di Chengdu.

(CNN/ZA)

Bagikan Melalui