Lewat Video, Jacob Blake Sakit Ketika Bernapas

Jakarta – Dalam sebuah video, pria kulit hitam yang ditembak oleh petugas polisi kulit putih di Wisconsin, Jacob Blake mengatakan bahwa dirinya merasakan sakit ketika bernapas.

Seperti di lansir dari cnnindonesia.com, senin, (7/9/2020). video yang direkam di rumah sakit tersebut menampilkan Blake mengatakan kepada para pendukungnya bahwa “ada lebih banyak kehidupan untuk dijalani”.

“Hidupmu, dan bukan hanya hidupmu, (tapi) kakimu, sesuatu yang kamu butuhkan untuk bergerak dan maju dalam hidup, bisa diambil darimu seperti ini, Bung,” kata Blake sambil menjentik jarinya dalam video yang dirilis Sabtu oleh pengacaranya, Ben Crump.

Sambil mengenakan pakaian rumah sakit, Blake mengatakan dia memiliki staples di punggung dan perutnya.

“24 jam, setiap 24 jam (terasa) sakit, tidak ada (rasa) lain selain rasa sakit,” ujarnya.

“Sakit ketika bernapas, sakit saat tidur, sakit untuk berpindah dari satu sisi ke sisi lain, sakit untuk makan,” ujar Blake dalam video yang sudah ditonton lebih dari 400 ribu kali di Twitter.

“Saya mohon, saya beritahu, ubah hidupmu di luar sana. Kita bisa tetap bersama, menghasilkan uang, membuat segalanya lebih mudah bagi orang-orang di luar sana, Bung, karena ada begitu banyak waktu yang terbuang,” lanjut Blake.

Pada 23 Agustus lalu, pria berusia 29 tahun itu terluka parah ketika seorang polisi melepaskan tujuh atau delapan tembakan ke arahnya ketika dia memasuki mobilnya.

Insiden itu terjadi di negara bagian Wisconsin, Midwestern. Saat kejadian, tiga anak Blake berada dalam mobil.

Tiga bulan setelah kematian George Floyd, penembakan Blake telah memicu babak baru demonstrasi di beberapa kota di Amerika Serikat. Aksi protes di Kenosha sempat berjalan damai, tapi kemudian berujung kekerasan selama beberapa malam.

Puncaknya pada 25 Agustus, dua orang ditembak mati dalam demonstrasi itu. Seorang pendukung Trump berusia 17 tahun telah ditangkap dan dituduh melakukan pembunuhan.

Sementara itu, calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden telah berbicara dengan Blake melalui telepon pada Kamis dan bertemu dengan keluarganya.(*)

Bagikan Melalui