Bertambah Tujuh Kasus Covid-19 Di Nganjuk

Nganjuk – Pemkab Nganjuk mencabut kebijakan isolasi mandiri pasien Covid-19 agaknya sangat tepat. Pasalnya, selama seminggu terakhir terus terjadi penambahan kasus Covid-19 baru. Kemarin kembali terjadi penambahan tujuh kasus terkonfirmasi. Salah satunya bayi perempuan berusia lima bulan.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Nganjuk dr Hendriyanto mengungkapkan, bayi asal Berbek itu mengalami gejala kejang dan sesak. “Pasien dirawat di RS Bhayangkara Nganjuk,” ujar Hendri.

Lebih jauh, pria yang juga sekretaris dinas kesehatan ini menjelaskan, selain pasien bayi tersebut kemarin ada pula pasien laki-laki berusia 70 tahun asal Gondang yang dirawat di RSUD Nganjuk. Pasien tersebut mengeluh batuk dan sakit perut. Seperti di kutip dari jawapos.com, (19/9/2020)

Selanjutnya, laki-laki berusia 50 tahun asal Lengkong dirawat di RSUD Kertosono. Pasalnya, dia mengeluh batuk dan panas. “Pasien ini meninggal pada Selasa (16/9) lalu,” lanjut Hendri sembari menyebut hasil tes swab-nya baru keluar kemarin.

Tak hanya satu, pasien perempuan berusia 53 tahun asal Sukomoro yang dirawat di RS Bhayangkara juga meninggal pada Sabtu (12/9) lalu. Sama dengan pasien asal Lengkong, hasil tes swab perempuan yang mengeluh sesak napas itu baru keluar kemarin.

Selain empat pasien tersebut, ada pula pasien laki-laki berusia 40 tahun dan perempuan berusia 52 tahun asal Loceret. Serta, perempuan berusia 59 tahun asal Nganjuk yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Ketiganya dirawat di RSUD Nganjuk.

Dengan penambahan tujuh kasus terkonfirmasi baru tersebut, total kasus korona di Nganjuk mencapai 398 orang atau hampir menyentuh 400 kasus. Tak hanya penambahan pasien Covid-19 baru, jumlah pasien yang meninggal juga bertambah dua lagi.

Yakni, laki-laki berusia 48 tahun asal Sukomoro yang dirawat di RSUD Nganjuk sebagai terkonfirmasi 351. Dia meninggal pada Rabu (17/9) lalu. Satu lagi, pasien laki-laki berusia 40 tahun asal Loceret meninggal pada Minggu (13/9) saat dirawat di RSUD Nganjuk. “Total pasien yang meninggal sekarang berjumlah 48 orang,” jelas Hendri.

Di luar pasien terkonfirmasi baru dan pasien yang meninggal, menurut Hendri kemarin juga ada pasien yang dinyatakan sembuh. Jumlahnya sebanyak enam pasien. Mereka adalah laki-laki berusia 82 asal Kertosono yang sebelumnya menjalani isolasi mandiri.

Selanjutnya, laki-laki berusia55 tahun asal Nganjuk yang dirawat di RSUD Nganjuk konfirmasi. Kesembuhan juga didapat perempuan berusia 36 tahun asal Nganjuk yang dirawat di RSUD Nganjuk.

Pasien RSUD Nganjuk lain yang dinyatakan sembuh adalah laki-laki beruisa 57 tahun dan laki-laki berusia 50 tahun asal Bagor, serta perempuan berusia 50 tahun asal Kertosono. Melihat kasus yang masih terus bertambah, Hendri kembali meminta masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

“Jangan lelah memakai masker saat beraktivitas di luar rumah. Lakukan physical distancing. Jangan beraktivitas di luar rumah kalau tidak penting,” pesannya.(*)

Bagikan Melalui