Pemkot Blitar Terima Penghargaan Dari BPIP Sebagai Kota Penggerak Pancasila

BLITAR – Pemkot Blitar menerima penghargaan dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Di lansir dari tribunews.com (7/11/2020) Piagam penghargaan diserahkan Wakil Kepala BPIP, Prof Hariyono kepada PJs Wali Kota Blitar, Jumadi, bersamaan dengan acara Seminar Nasional Menggali Nilai-nilai Pancasila, di Balai Kusumo Wicitro, Kota Blitar, Jumat (6/11).

Pemkot Blitar mendapat penghargaan dari BPIP sebagai Pemerintah Kota Penggerak Pancasila Melalui Tradisi Grebeg Pancasila.

Selain Pemkot Blitar, BPIP juga memberi penghargaan kepada Pemkab Blitar dan Perpustakaan Bung Karno Kota Blitar.

PJs Wali Kota Blitar, Jumadi mengucapkan terima kasih kepada Wakil Kepala BPIP, Prof Hariyono yang telah datang untuk memberikan piagam penghargaan kepada Pemkot Blitar.

Piagam penghargaan itu untuk memacu Pemkot Blitar dan masyarakat dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila di kehidupan sehari-hari.

Jumadi mengatakan di Kota Blitar sudah ada beberapa kampung tematik yang menghidupkan semangat gotong-royong dan nilai-nilai Pancasila.

Beberapa kampung tematik itu, antara lain, Kampung Pancasila di Kelurahan Sentul, Kampung Cyber di Kelurahan Gedog, dan Kampung Bangkid di Sananwetan.

“Momen ini menjadi harapan bagi kami untuk menghidupkan semangat gotong-royong dan yang terpenting tentang laku Pancasila di kehidupan masyarakat sehari-hari,” kata Jumadi.

Dikatakannya, penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari juga bisa membawa manfaat dan kesejahteraan masyarakat.

Misalnya, di Kota Blitar mempunyai banyak kegiatan untuk memperingati Hari Lahir Pancasila tiap Juni.

“Inovasi dalam implementasi nilai-nilai Pancasila ini bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Intinya, kami terus mengajak masyarakat untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam aktivitas sehari-hari. Pancasila bukan hanya lewat pidato tapi dalam bentuk aktualisasi diri,” katanya.

Wakil Ketua BPIP, Prof Hariyono mengatakan kedatangannya ke Blitar untuk memberikan apresiasi kepada pemerintah daerah dan Perpustakaan Bung Karno.

Selain itu, BPIP juga memberikan penghargaan kepada komunitas kampung yang menjadikan Pancasila sebagai lampu hidup.

“Artinya, Pancasila tidak hanya menjadi hafalan yang berhenti pada pidato verbal, tapi Pancasila juga menjadi aktivitas keseharian. Intinya Pancasila tidak hanya berhenti dalam pembicaraan, tapi sebagai aktivitas keseharian kalau bahasa kami dialog kerja,” katanya.

Dikatakannya, lewat dialog kerja ini, BPIP menemukan contoh, baik pribadi, komunitas maupun pemerintah yang melakukan aktivitas dalam penerapan nilai-nilai Pancasila di atas rata rata.

Maksudnya, orang maupun lembaga sudah melaksanakan kegiatan positif sesuai nilai-nilai Pancasila.

“Kami memilih Blitar, karena salah satunya, kami menemukan baik di lingkungan masyarakat dan Pemda telah melakukan aktivitas nilai-nilai Pancasila dalam keseharian. Blitar sebagai salah satu mitra kami (BPIP) dan akan menjadi contoh bagi daerah lain,” ujarnya.(*)

Bagikan Melalui