Lintas7News.com – Wakil Ketua Komisi II DPR dari Fraksi PKB Luqman Hakim meminta agar Presiden Joko Widodo mengkaji ulang kebijakan pembukaan sejumlah tempat wisata di masa larangan mudik Lebaran.
Selain mengkaji ulang, dia juga meminta Jokowi bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menutup semua tempat wisata
“Lebih jelasnya, saya minta agar seluruh tempat wisata ditutup penuh selama masa libur Lebaran,” kata Luqman dalam keterangan tertulis, Senin (3/5).
CNNIndonesia.com – Permohonan ini, kata Luqman, salah satunya berkaitan dengan kesiapan penjagaan di tempat wisata yang dibuka.
Dia sendiri mengaku pesimistis akan banyak aparat gabungan TNI Polri yang bisa berjaga di seluruh tempat wisata untuk memastikan protokol kesehatan tetap berlaku dan tak ada penumpukan masyarakat.
“Saya pesimis pemerintah memiliki cukup aparat untuk menjaga tempat-tempat wisata, memastikan tidak terjadi pelanggaran prokes secara massif apabila dibolehkan buka selama libur Lebaran,” katanya.
Lagi pula, saat masa libur Lebaran telah selesai, tempat wisata manapun, kata Luqman, tentu akan diizinkan untuk dibuka kembali.
Dalam kesempatan itu, dia juga menyinggung Satgas Covid-19 agar bisa mengawasi dan memastikan tidak terjadi penumpukan manusia di pusat-pusat perbelanjaan menjelang dan pasca-Lebaran.
Hal ini berkaca pada penumpukan pengunjung di kawasan Tanah Abang. Terparah, terjadi penumpukan pada Minggu (2/5) kemarin.
“Pemerintah dan satgas Covid-19, harus bisa mengawasi agar tidak ada penumpukan manusia,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Luqman juga mengingatkan agar semua kepada daerah di Indonesia bisa menjalankan keputusan pemerintah pusat mengenai larangan mudik Lebaran tahun ini.
Dia juga mengatkaan Pemda harus bisa menjelaskan kepada warganya agar bersabar dan mentaati protokol kesehatan pada kegiatan apapun sehari-hari. Menurutnya, apabila masyarakat bisa menjalani protokol kesehatan, maka hal itu akan menjadi sumbangan besar bagi percepatan pengendalian Covid-19.
“Jangan main-main dengan ancaman penularan covid-19,” kata dia.
(CNNIndonesia/RI)