Lintas7News.com – Fenomena Gerhana Matahari Cincin (GMC) dilaporkan akan terjadi pada Kamis (10/6). Fenomena itu terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris.
BMKG mengatakan piringan Bulan yang teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari pada saat Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris. Akibatnya, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya saat puncak gerhana.
BMKG menyebut terdapat dua macam bayangan Bulan yang terbentuk saat Gerhana Matahari Cincin, yaitu antumbra dan penumbra. Di wilayah yang terlewati antumbra, gerhana yang teramati akan berupa Gerhana Matahari Cincin, sementara di wilayah yang terkena penumbra, gerhana yang teramatinya berupa Gerhana Matahari Sebagian.
Dilansir dari CNNIndonesia.com – Gerhana Matahari Cincin hanya dapat disaksikan di Pulau Ellesmere dan Baffin (Kanada) serta Kawasan Siberia (Rusia) dengan ketampakan maksimum terjadi pada pukul 17.43.05 WIB / 18.43.05 WITA / 19.43.05 WIT.
Sementara itu, wilayah seperti Greenland, Islandia, Eropa, Rusia, negara-negara Asia Tengah dan Tiongkok bagian Barat dapat menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian.
Gerhana Matahari Cincin akan berlangsung sekitar 100 menit, dimulai saat matahari terbit di Ontario, Kanada (di sisi utara Danau Superior). Kemudian proses gerhana melintasi bagian utara Bumi.
Di tengah jalan, puncak gerhana terjadi pada siang hari setempat di utara Greenland. Setelah itu jalur gerhana cincin memapar Kutub Utara Bumi, lalu berakhir saat matahari terbenam di timur laut Siberia.
Sedangkan tahap tengah atau ‘cincin api’, akan berlangsung maksimal 3 menit 51 detik.
Saat Bulan menutupi Matahari, tepi lingkaran luar Matahari masih terlihat. Bagian itu yang sering disebut ‘ring of fire’ (cincin api). Perlu pelindung mata untuk menyaksikan fenomena langit itu agar tidak menyebabkan kerusakan mata.
(CNNIndonesia/RI)