Lintas7News.com – Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran mulai mengalami peningkatan tiga pekan setelah lebaran. Data per 9 Juni mencatat BOR RS sudah mencapai 53,74 persen.
Koordinator Humas RSD Covid-19 Wisma Atlet Letkol TNI Laut M. Arifin pun membenarkan dalam sepekan terakhir terjadi antrean ambulans yang mengantar pasien Covid-19 dengan mayoritas bergejala ringan.
“Iya ada antrean ambulans, karena memang ramai, tapi tidak hitung kalau jumlahnya berapa,” kata Arifin.
Dilansir dari CNNIndonesia.com – Arifin menyebut kondisi keterisian Wisma Atlet stagnan sejak Maret-Mei dengan jumlah sekitar 1.000 pasien yang dirawat. Namun 2-3 pekan setelah lebaran, mulai terjadi kenaikan kasus yang mencapai 27,5 persen.
Hingga hari ini Tower 4,5,6, dan 7 Wisma Atlet telah terisi 3.221 pasien yang terdiri dari 1.549 pasien pria dan 1.672 pasien wanita. Sementara kapasitas tempat tidur dari Wisma Atlet berjumlah 5.449.
“Minggu ini naik sampai 200-an sehari. Kita tanggal 17 Mei di angka terendah, BOR tinggal 15 persen karena pasien 900-an orang saja,” kata dia.
Apabila pasien yang dirawat di RSD Wisma Atlet bakal meningkat seperti kasus di Januari 2021 lalu, maka Tower 8 dan Tower 9 akan dibuka lagi untuk merawat pasien covid-19.
Dengan kondisi yang terjadi dalam sepekan belakang, Arifin mengingatkan perlunya peningkatan perawatan secara insentif di Wisma Atlet.
Ia juga meminta masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan 3M yang meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
“Sehingga mampu mempercepat penyembuhan pasien yang sedang dirawat, sehingga dapat terjadi pengurangan jumlah pasien yang signifikan,” pungkasnya.
Untuk BOR RS secara nasional, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto mengatakan rata-rata tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit di Indonesia sudah mencapai 40 persen dalam sepekan terakhir.
Ada lima provinsi yang BOR-nya sudah mencapai di atas 50 persen. Mereka yakni Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Jambi, dan Riau.
(CNNIndonesia/RI)