Lintas7News.com – Setelah viral oleh keluhan warga, perbaikan salah satu tempat karantina Covid-19 di Surabaya yakni Hotel Asrama Haji (HAH) Sukolilo akhirnya hampir rampung.
Kepala UPT Asrama Haji Sugianto menyebut perbaikan dua unit geding di HAH yakni Gedung Zam-zam dan Gedung Shofa telah mencapai 70 hingga 80 persen.
Kerusakan di Gedung Zam-zam sebelumnya berupa sistem penguncian pintu yang menggunakan elektronik telah diatasi. Begitu juga remote AC yang hilang telah diganti baru.
“Pintu elektrik diganti pintu manual. Untuk remote AC sudah diganti semua,” ujarnya.
Sementara itu, Gedung Shofa yang mengalami kerusakan minor, juga sudah ditangani dan telah bisa digunakan. Misalnya kerusakan pada bagian plafon.
Sugianto melanjutkan, kapasitas HAH sendiri gedung itu mencapai 164 kamar, terdiri dari 111 kamar di Gedung Zam-zam dan 53 kamar di Gedung Shofa.
Sementara itu, Kabid Bangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Surabaya Iman Krestian menjelaskan, kerusakan fasilitas di HAH terdiri dari bercak plafon, wallpaper yang terkelupas, sanitasi yang kotor dan mampet, hingga lift yang mati.
Pelaksanan tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya Ridwan Mubarun mengatakan, saat ini sudah Gedung Zam-zam sudah menampung 204 pasien dan Gedung Shofa masih nol pasien.
Sebelumnya, seorang warganet pemilik akun Twitter @swimmin_dory mengeluhkan fasilitas salah satu tempat karantina bagi pasien Covid-19 yakni Hotel Asrama Haji (HAH) Sukolilo, Sukolilo. Ia menjelaskan bahwa kondisi tempatnya dikarantina tak terawat dan kotor.
“Sedih bgt dipaksa karantina di fasilitas yg ga jelas, ga higienis dan alur tidak clear,” tulis akun @swimmin_dory, Senin (31/1).
Lapangan Tembak Surabaya Jadi RS Darurat Covid-19
Antisipasi gelombang ketiga Covid-19, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menjadikan Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) sebagai RS darurat untuk melayani pasien Covid-19 dengan gejala ringan yang sebelumnya menjalani isolasi mandiri (Isoman).
Eri mengatakan RSLT memiliki kapasitas 250 bed. Menurut dia, ini sudah mencukupi. Lantaran Pemkot juga membuka tempt isolasi terpadu (isoter) di Hotel Asrama Haji (HAH) yang muat menampung 500 pasien.
Jika masih tak mencukupi maka pihaknya membuka opsi membuka isoter di area GOR Gelora Bung Tomo (GBT).
“Kalau isoman di rumah kan kita kesulitan memantaunya, oleh karena itu saya harapkan agar warga yang dinyatakan positif dan tanpa gejala, bisa melakukan isolasi di dua tempat isoter ini. Jangan di RS, kalau sudah parah baru dirujuk ke RS, kalau ringan jangan,” papar Eri.
Dilansir dari CNNIndonesia.com – Sebanyak 300 personel gabungan dari beberapa Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) telah diterjunkan untuk membantu menyiapkan tempat isolasi terpusat RSLT maupun HAH.
RSLT ini pernah digunakan Pemkot Surabaya sebagai tempat perawatan pasien Covid-19 pada 12 Juli 2021 – 10 Agustus 2021 silam, saat varian Delta merebak di Kota Surabaya.
Pelayanan di RSLT juga hampir sama dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) di rumah sakit lain karena telah dilengkapi dengan ruangan IGD, rawat inap, radiologi, farmasi hingga laboratorium.
(CNNIndonesia/RI)