Lintas7news.com – Detasemen Khusus 88/Antiteror Polri meringkus total 12 tersangka teroris di wilayah DKI Jakarta, Tangerang Selatan, Bogor hingga Batam dalam dua hari terakhir.
Operasi penangkapan tersebut dilakukan terhadap anggota dari jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) dan kelompok pendukung Negara Islam dan Suriah (ISIS).
“Benar, di Kepri 4 orang itu JI. Banten juga JI. Yang lain itu pendukung ISIS,” kata Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar saat dikonfirmasi, Kamis (17/3).
Adapun tersangka yang tergabung dalam pendukung ISIS berinisial RS (25) ditangkap di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor pada Selasa (15/3) pagi. Ia diduga berencana melakukan aksi penyerangan atau Amaliyah ke gedung DPR.
Selain itu, tersangka RS disebutkan Densus juga kerap membagikan video-video kekerasan yang dilakukan oleh ISIS di akun media sosial Facebook. Dari RS, polisi mengamankan barang bukti berupa pisau sangkur berwarna hitam sebanyak satu unit, dan satu handphone berwarna hitam.
Dua tersangka yang juga merupakan pendukung ISIS ditangkap di Palmerah, Jakarta Barat berinisial MR dan Ciputat, Tangerang Selatan berinisial HP. Keduanya disebut Densus sebagai pendukung Daulah Islamiyah ISIS.
Mereka pun bertugas sebagai editor video dalam grup ‘Annajiyah Media Centre’. Dimana grup itu berfungsi untuk menyebarkan propaganda yang membangkitkan semangat jihad. Polisi pun menyebutkan bahwa tersangka MR kedapatan memiliki senjata yang diduga Airsoft berjenis AK47 dan Makarov.
Dari data yang dihimpun, Densus juga menangkap empat tersangka terorisme di wilayah Banten pada 15 Maret 2022. Empat tersangka itu masing-masing berinisial UMB, GU, SS, SU dan TO. Keseluruhannya merupakan anggota Jamaah Islamiyah (JI).
Para tersangka memiliki peran berbeda-beda. Salah satunya, tersangka GU disebutkan telah rutin melakukan kegiatan idad atau latihan dengan mendaki gunung sejak 2015 hingga 2017. Selain itu, pelatihan menggunakan senapan angin milik pribadi juga dilakukannya pada 2016 di Jonggol, Kabupaten Bogor.
Pada 2019, GU menjabat di bagian Tholiyah atau pihak yang bertugas mengamankan tersangka teroris lain yang buron dan dikejar polisi. Ia turut mengumpulkan dana untuk disalurkan kepada keluarga tersangka yang telah ditangkap oleh kepolisian.
Kemudian, tersangka berinisial UMB merupakan anggota Syam Organizer Banten yang berperan sebagai Humas. Syam Organizer merupakan organisasi sayap JI yang disebut polisi berperan menghimpun dana untuk kegiatan-kegiatan teroris. Kelompok ini membalut kegiatan kemanusiaan sebagai modus pendanaan terorisme.
Tersangka UMB merupakan warga Sukamulya, Kabupaten Tangerang yang sehari-harinya bekerja sebagai karyawan swasta.
Dilansir dari CNNIndonesia.com – Salah satu tersangka yang ditangkap Densus merupakan seorang pegawai negeri sipil (PNS) di Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang sejak 2011 lalu. Tersangka berinisial TO ini berperan menjadi Sekretaris merangkap Bendahara bidang Bayang JI di wilayah Banten.
Keesokan harinya, Densus kembali melakukan serangkaian operasi penangkapan di wilayah Banten, Kepulauan Riau.
“Densus 88 menangkap empat tersangka teroris di wilayah Batam pada 16 Maret 2022,” jelas Aswin.
Keempat tersangka itu berinisial AR, MS, AS dan DS. Beberapa diantaranya merupakan tokoh senior di jaringan Jamaah Islamiyah (JI).
Menurutnya, tersangka berinisial DS merupakan pembina bagi JI di Batam dan kerap merekrut anggota baru. Kemudian, tersangka MS dan AR juga merupakan pembina yang berada di bawah pimpinan Mudjahid yang merupakan Qoid Korda Batam. Pada akhir tahun 2014, MS menghadiri pertemuan sesama anggota JI di Batam.
Dari rangkaian penangkapan di Batam itu, Densus mengamankan 17 buku Ar Risalah, 1 busur panah, 11 anak panah, 1 unit handphone dan 1 buku Mizanul Muhsin sebagai barang bukti.
(CNNIndonesia/RI)