Insiden Penembakan di Texas Pelaku Lontarkan Lebih Dari 25 Peluru

Lintas7news.com – Sejak penembakan massal terjadi di Sekolah Dasar Robb, Uvalde, Texas, Amerika Serikat, kronologi terkait insiden terus berubah dan diperbarui aparat kepolisian.
Insiden itu menewaskan 21 orang termasuk 19 anak-anak usia 9-11 tahun dan dua orang dewasa.

Direktur Regional Texas Selatan Departemen Keamanan Publik AS, Victor Escalon, mengatakan para penyelidik masih mengumpulkan banyak informasi mengenai penembakan paling berdara sejak 1 dekade terakhir di sekolah AS.

“Kami akan mencari tahu. Dengan semua lembaga yang terlibat, kami bekerja di setiap sisi yang tersedia. Kami akan berhenti sampai kami mendapatkan semua jawaban yang kami bisa,” katanya.

Berikut kronologi versi Polisi AS soal penembakan di SD Robb:

Escalon mengatakan tersangka, Salvador Ramos, menembak neneknya hingga akhirnya tewas sebelum pergi menggunakan mobil semi-truknya membawa senapan dan senjata api.

Di tengah jalan, kendaraan Ramos menabrak parit hingga membuatnya turun dan meninggalkan mobil. Lokasi kejadian berdekatan dengan SD Robb.

Ramos lalu mendekati sekolah dan menembaki gedung beberapa kali sebelum memasuki sekolah melalui pintu yang tampaknya tak terkunci pada pukul 11.40 waktu lokal.

“Pintu itu biasanya terkunci, kecuali jika Anda pulang sekolah dengan bus sekolah,” kata eks kepala sekolah Ross McGlothlin.

“Dia (Ramos) masuk tanpa halangan pada awalnya,” ucap Escalon.

Ramos pun berhasil memasuki gedung hingga ruang kelas sekolah. Di salah satu ruang kelas, Escalon mengatakan, Ramos menembak lebih dari 25 kali.

Sementara itu, kepolisian dan tim tanggap darurat tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 11.44. Saat itu, kepolisian fokus mengejar Ramos yang berupaya kabur.

Saat itu, polisi di TKP pun meminta bantuan dan tambahan personel agar bisa mengevakuasi guru dan murid yang masih ada di lingkungan sekolah.

Dilansir dari CNNIndonesia.com – Escalon bahkan menuturkan kepolisian sempat membujuk pelaku. Ia mengatakan tim taktis Patroli Perbatasan AS datang ke sekolah, memaksa masuk ke ruangan kelas tempat Ramos bersembunyi dan menembak mati tersangka sekitar satu jam setelah kejadian berlangsung.

(CNNIndonesia/NB)


Bagikan Melalui

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.