Lintas7News.com – Belakangan ini kata ghosting sangat populer di kalangan anak muda. Ghosting dalam bahasa Indonesia memiliki arti tiba-tiba menghilang. Dikutip dari Kompas.com, ghosting tidak memiliki batasan pada jangka waktu suatu hubungan. Hubungan jangka panjang maupun pendek, pertemanan, hingga hubungan kerja dapat berakhir dengan menghilang secara tiba-tiba.
Tidak akan ada drama, pertanyaan, tidak perlu menjawab pertanyaan, dan tidak berurusan dengan perasaan orang lain. Namun, ghosting akan merugikan korban ghosting diantaranya merasakan ketidakpastian, ketidaknyamanan, hingga overthinking. Korban ghosting akan berlarut dalam pikirannya dan merasa dirinya melakukan suatu kesalahan.
Menurut penelitian yang ada, berbagai jenis kepribadian dengan pilihan untuk mengakhiri suatu hubungan atau perpisahan memiliki keterkaitan. Kemungkinan, orang melakukan ghosting adalah seseorang dengan tipe kepribadian penghindar.
Selain itu, ada tipe kepribadian yang enggan untuk menjadi sangat dekat dengan orang lain karena masalah kepercayaan (insecure) dan ketergantungan pada seseorang. Sehingga, mereka lebih cenderung memilih meng-ghosting untuk memulai perpisahan.
Penelitian lain menemukan, orang yang percaya pada takdir, yang berpikir bahwa hubungan adalah takdir sehingga ketika sebuah hubungan tidak berjalan, dia cenderung melakukan ghosting.
Jadi mulai saat ini kamu tidak perlu berlebihan menduga apa kesalahanmu, karena seseorang yang meng-ghosting sedang mengalami permasalahan dalam dirinya.
(oas)