Lintas7news — Dua orang tewas akibat rudal buatan Rusia menghantam Polandia yang merupakan salah satu anggota NATO, pada Selasa (15/11).
“Rudal buatan Rusia jatuh, menewaskan dua warga Republik Polandia,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Polandia, Lukasz Jasina, seperti dikutip AFP.
Jasina mengatakan bahwa pihaknya sudah memanggil duta besar Rusia untuk Polandia guna meminta “penjelasan detail sesegera mungkin.”
Insiden rudal jatuh di daerah yang berbatasan dengan Ukraina ini menjadi sorotan luas karena Rusia selama ini menghindari konfrontasi langsung dengan negara anggota NATO.
NATO memiliki prinsip bahwa gempuran terhadap salah satu anggota mereka merupakan serangan kepada blok itu secara keseluruhan.
Dengan demikian, NATO dapat menyerang pihak yang melakukan gempuran. Jika NATO benar-benar merespons dengan menyerang Rusia, maka perang akan kian luas dan dikhawatirkan dapat memicu perang dunia.
Rusia sendiri membantah laporan dugaan serangan rudal tersebut. Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, tudingan itu hanya provokasi untuk meningkatkan ketegangan.
“Media massa dan pejabat Polandia melakukan provokasi yang disengaja untuk meningkatkan situasi dengan pernyataan mereka tentang dugaan dampak roket Rusia di Przewodow,” demikian pernyataan Kemhan Rusia yang dikutip AFP.
“Tenaga senjata Rusia tidak melancarkan serangan di daerah antara perbatasan Ukraina dan Polandia.”
Baca Juga: Alasan Joe Biden Tak Hadir Dalam Jamuan Makan Malam G20 Bali
Bagaimana pun, para pemimpin dunia, terutama Eropa, langsung bergerak untuk memikirkan langkah selanjutnya jika Rusia benar-benar terbukti menyerang Polandia.
Ketua Dewan Eropa, Charles Michel, langsung mengusulkan pertemuan dengan para kepala negara anggota UE yang hadir di KTT G20 Bali pada hari ini.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden juga mengaku telah menelepon Presiden Polandia, Andrzej Duda, untuk membahas dugaan serangan rudal Rusia tersebut.
(RI)