LINTAS7NEWS – Setiap belanja ke market atau dimanapun pastinya kita melirik ke merek nggak sih sob?
Seorang ahli bernama Kotler dalam American Marketing Association mendefinisikan merek sebagai suatu simbol, tanda, rancangan atau segala sesuatu yang menjadi gabungan dari ketiga unsur yang digunakan sebagai identitas dari suatu produk atau layanan jasa yang dikeluarkan oleh produsen.
Kata Kotler juga nih sob, fungsi merek itu sebagai pembeda dari produk kita dengan produk lainnya, sehingga sebagai produsen bakalan punya ciri khas khusus yang membedakan produk yang kita buat dari produk kompetitor.
Untuk bangun merek yang kuat, kita perlu menerapkan beberapa strategi, salah satunya dengan komunikasi pemasaran membangun merek yang efektif. Lantas, apa yang dimaksud dengan “membangun merek”? Membangun merek adalah melakukan segala usaha atau upaya untuk membuat merek produk atau layanan jasa kita menjadi lebih terkenal di kalangan konsumen, sehingga merek kita bisa mencapai target pelanggan yang kita inginkan.
Menurut website business dot com, ada 4 cara yang dapat kita terapkan untuk membangun merek yang dapat menarik perhatian generasi Gen Z dan generasi milenial. Kamu penasaran nggak nih, Sob? Jika iya, langsung aja yuk kita simak penjelasannya berikut ini.
- Buat Desain Logo yang Menarik Perhatian Gen Z dan Milenial.
Cara yang paling pertama dan utama untuk membangun merek adalah memiliki desain logo yang sangat eye-catching di mata para Gen Z dan milenial. Desain logo yang menarik akan menciptakan kesan profesional dari produk atau layanan jasa itu sendiri. Untuk membuat desain logo yang menarik, coba cari tahu jenis produk apa yang kita jual? Apa target pemasaran yang kita inginkan?
Kita perlu membuat logo yang sederhana, namun menarik secara visual. Dengan kata lain, kita tidak perlu membuat logo produk yang menceritakan atau menjelaskan bisnis kita secara keseluruhan. Justru, desain logo yang sederhana akan membuat para Gen Z dan milenial semakin penasaran dan mudah untuk mereka ingat. Oh ya, jangan lupa untuk membuat desain logo yang cerah dan memiliki unsur inklusif, serta unik ya.
- Buat Desain Logo yang Sama, namun bukan berarti Serupa.
Cara kedua yang bisa produsen lakukan untuk membangun merek adalah membuat desain logo yang mungkin sama atau seragam, namun bukan berarti semua logonya serupa. Cara ini berlaku jika rekan pembaca memiliki beberapa produk yang berbeda, namun dalam nama merek yang sama. Sah-sah saja jika kita membuat desain logo yang berbeda-beda pada setiap produk.
Meskipun pada intinya, logo tersebut termasuk ke dalam merek yang sama. Misalnya, rekan pembaca adalah seorang produsen produk yang terdiri dari Produk A, B dan C. Nah dari ketiga produk tersebut, rekan pembaca membuat logo produk yang bernuansa sedikit berbeda, namun para konsumen tetap melihat logo-logo tersebut dari merek yang sama. Gen Z dan milenial akan lebih tertarik dengan merek produk yang seperti ini, karena mereka akan menganggap produsen tersebut sangat kreatif, namun tetap menjaga keaslian mereknya.
- Berikan “Jingle” atau Alunan Suara Khas dari Merek Anda.
Nah, jingle atau alunan suara khas juga akan menjadi unsur yang sangat menarik bagi merek produk atau layanan jasa kita. Simpelnya, jingle atau alunan suara akan menjadi ciri khas bagi produk itu sendiri. Sehingga, kapanpun dan dimanapun kita mendengar alunan suara tersebut, kita tahu dengan pasti “Itu pasti produk A!”.
Jingle dan alunan suara bukan hanya menarik perhatian para Gen Z dan milenial loh, rekan-rekan. Faktanya, anak-anak kecil juga lebih mudah mengingat merek produk hanya dengan mendengar bunyi, jingle atau alunan suara yang dimiliki produk tersebut.
Nada suara yang relatable akan membuat merek kita merasa dapat dipercaya dan mendorong pelanggan kita untuk membeli produk atau menggunakan layanan jasa kita secara terus-menerus. Jadi setelah kita menemukan jingle atau alunan suara khas yang tepat untuk produk kita, pastikan bahwa kita menggunakannya secara konsisten di semua aspek bisnis yang kita miliki. Jingle dan alunan suara khas yang konsisten akan membawa nilai transparansi bagi para Gen Z dan milenial. Seperti yang kita ketahui bahwa kedua generasi tersebut sangat mengutamakan transparansi dalam suatu produk atau layanan jasa. Jadi, jangan remehkan jingle dan alunan suara khas yang konsisten ya, rekan-rekan.
- Ceritakan Kisah Unik dan Berharga sebagai Sejarah Bisnis Kita.
Membangun merek bukan hanya tentang desain logo, jingle (alunan suara khas) atau hal-hal lainnya. Namun, akankah lebih baik jika produk kita memiliki kisah yang unik dan berharga sebagai sejarah dari bisnis kita.
Kisah yang unik dan berharga akan menjadi latar cerita yang begitu menarik untuk didengar oleh para pelanggan setia kita di masa depan, terutama ketika bisnis kita sudah maju dan sukses. Misalnya, kita membangun bisnis tersebut karena berniat ingin memberikan pendidikan yang berkualitas kepada generasi muda. Dua atau tiga tahun ke depan, ketika bisnis kita semakin maju, maka ini akan menjadi suatu “ketertarikan” tersendiri bagi gen Z dan milenial. Bahkan, hal ini akan menjadi dorongan tersendiri bagi kedua generasi ini untuk memulai bisnis mereka sendiri. Yap! Itulah 4 cara yang bisa kita terapkan dalam membangun merek yang dapat menarik perhatian generasi Z dan milenial. Jadi, apakah rekan pembaca sudah siap untuk membangun merek yang menarik hati para gen Z dan milenial?**
(OAS)