LINTAS7NEWS – Minggu malam (3/11/2024) menjadi malam kelam bagi warga Kabupaten Flores Timur, NTT, setelah letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki mengakibatkan sepuluh orang kehilangan nyawa. Para korban, yang berasal dari Desa Klatanlo, terperangkap dalam reruntuhan rumah yang hancur akibat lontaran batu vulkanik. Kejadian tragis ini terjadi bersamaan dengan hujan deras dan sambaran petir yang memperburuk situasi.
Saksi mata, Bernad Tukan, menggambarkan kekacauan yang terjadi di desanya. “Rumah-rumah hancur berantakan. Kami tidak punya waktu untuk menyelamatkan diri,” ujarnya dengan nada putus asa. Tim evakuasi gabungan berhasil menemukan enam jenazah yang terjebak, sementara satu anggota keluarga lainnya masih dalam pencarian.
baca juga : Tinjau NTT, Panglima dan Kapolri Fokuskan Evakuasi Korban dan Kirim Bantuan
Peningkatan status Gunung Lewotobi Laki-Laki menjadi Level IV (Awas) oleh Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencerminkan tingginya risiko yang dihadapi masyarakat. Hasil pemantauan menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan, dengan letusan terakhir tercatat pada pukul 02.58 Wita.
Dampak letusan ini tidak hanya terbatas pada korban jiwa; ratusan rumah dan infrastruktur publik mengalami kerusakan parah. Pemda setempat mengimbau warga untuk menjauhi area dalam radius 7 kilometer dari gunung dan mematuhi semua arahan untuk menjaga keselamatan.
baca juga : Gunung Raung Erupsi Empat Kali, Kolom Abu hingga 1.500 Meter
Sebagai langkah pencegahan, masyarakat juga diminta untuk mengenakan masker guna melindungi diri dari bahaya abu vulkanik. Dengan lebih dari 871 kali letusan sepanjang tahun ini, Gunung Lewotobi Laki-Laki tetap menjadi ancaman serius bagi penduduk setempat. Kini, harapan dan dukungan sangat dibutuhkan untuk membantu pemulihan komunitas yang terkena dampak.**
(SD)