LINTAS7NEWS – Pada 26 April 2025, Melania Trump merayakan ulang tahunnya yang ke-55, namun perayaan itu berbeda dari yang biasa terjadi. Tahun ini, ulang tahunnya jatuh pada hari yang sangat bersejarah dan penuh emosi—hari pemakaman Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik yang telah meninggal dunia setelah memimpin gereja selama lebih dari dua dekade. Kepergian Paus Fransiskus mengguncang dunia, dan Melania memilih untuk mengenang hari spesialnya dengan cara yang lebih khidmat dan penuh penghormatan.
Bersama suaminya, Presiden Donald Trump, Melania hadir di pemakaman Paus Fransiskus di Vatikan pada 26 April. Dalam kesempatan tersebut, Ibu Negara AS mengenakan busana serba hitam yang elegan, sebuah pilihan yang sangat sesuai dengan suasana khidmat acara pemakaman. Tidak hanya mengenakan busana yang sederhana dan penuh makna, tetapi penampilannya juga menunjukkan rasa hormat yang mendalam terhadap mendiang Paus, yang telah menjadi simbol perdamaian dan kasih sayang bagi umat manusia.
baca juga : Gereja Vatikan Klarifikasi Pernyataan Paus Fransiskus Soal LGBT
Pada 27 April 2025, Melania membagikan sebuah foto dirinya di pemakaman melalui akun Instagram-nya, sebagai bagian dari cara pribadi untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya atas ucapan selamat ulang tahun yang diterima dari pengikutnya. Dalam foto tersebut, ia mengenakan mantel hitam double-breasted dari Dolce & Gabbana, dipadukan dengan mantilla sutra georgette berpinggiran renda Chantilly yang sangat khas dalam tradisi Katolik. Penampilan Melania semakin lengkap dengan sarung tangan hitam dari renda Chantilly yang menyempurnakan busana berkabungnya. Dalam caption foto tersebut, Melania menulis, “Terima kasih atas ucapan selamat ulang tahun yang tulus dari Anda semua. Saya merasa terhormat dapat hadir dalam pemakaman Paus Fransiskus hari ini, berdoa untuk mereka yang menderita dan untuk perdamaian dunia.”
Pilihan busana Melania ini tidak hanya memancarkan keanggunan dan kecanggihan, tetapi juga mencerminkan kedekatannya dengan tradisi Katolik dan penghargaannya terhadap budaya Italia. Mantilla yang dikenakannya—sebuah penutup kepala tradisional yang sering dipakai di acara-acara keagamaan oleh perempuan Katolik—menjadi simbol dari penghormatan yang mendalam terhadap upacara pemakaman seorang pemimpin gereja. Mantilla ini juga mengingatkan publik pada penampilannya yang serupa saat bertemu Paus Fransiskus pada 2017. Dalam kedua momen tersebut, Melania memilih busana dari Dolce & Gabbana, sebuah merek desainer Italia yang telah lama menjadi favoritnya. Keterikatan Melania dengan Dolce & Gabbana sudah terlihat sejak beberapa tahun sebelumnya, ketika ia memakainya untuk berbagai acara resmi dan kenegaraan. Pilihan busana Melania ini sangat simbolik, tidak hanya untuk merayakan ulang tahunnya tetapi juga untuk menghormati seorang pemimpin spiritual yang besar.
baca juga : Paus Fransiskus imbau rakyat Italia tak lengah usai lalui puncak wabah
Momen ini menjadi sorotan tidak hanya karena pemakaman tersebut, tetapi juga karena Gedung Putih merayakan ulang tahun ke-55 Melania dengan sebuah koleksi foto-foto penting dalam kehidupannya sebagai Ibu Negara. Foto-foto tersebut menampilkan berbagai momen bersejarah dalam masa jabatannya, seperti saat ia menghadiri acara White House Easter Egg Roll, berpose di depan piramida Mesir, berdansa dengan Presiden Trump, hingga kunjungannya ke berbagai negara. Foto-foto ini memberikan gambaran tentang peran Melania di Gedung Putih, yang meskipun lebih sering menjaga privasi dan jarang muncul di depan publik, tetap aktif memperjuangkan berbagai isu penting.
Salah satu inisiatif yang paling terkenal adalah “Be Best,” program yang didedikasikan untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak, serta mengatasi masalah kekerasan siber dan penyalahgunaan zat. Pada bulan lalu, Melania juga melakukan kunjungan langka ke Capitol Hill untuk mendukung undang-undang bipartisan yang berfokus pada memerangi pornografi balas dendam, sebuah masalah yang semakin mengemuka di dunia digital. Melania terus menunjukkan komitmennya untuk menggunakan posisinya demi memperjuangkan isu-isu yang dianggapnya penting bagi generasi mendatang.
Namun, perayaan ulang tahun Melania tahun ini juga tidak lepas dari sorotan terkait penampilan suaminya, Presiden Donald Trump, yang menghadiri pemakaman Paus Fransiskus bersamanya. Saat acara pemakaman berlangsung, Trump mengenakan setelan jas biru gelap yang mencolok, sementara mayoritas tamu undangan—termasuk para pemimpin dunia lainnya—memilih pakaian serba hitam sebagai tanda penghormatan. Penampilan Trump dengan jas biru ini kemudian menuai berbagai kritik dari publik. Beberapa orang menyebutnya sebagai “tidak sopan” atau “aib,” karena jas biru yang dikenakannya sangat berbeda dengan busana hitam yang dipilih oleh kebanyakan orang. Kritikan ini menunjukkan betapa besar perhatian publik terhadap setiap detil penampilan seorang figur publik, terlebih dalam acara-acara penting seperti pemakaman Paus.
Namun, meski menuai kritik, beberapa tamu lainnya, termasuk mantan Presiden Joe Biden, juga mengenakan dasi berwarna biru terang, yang juga dianggap oleh sebagian orang tidak sepenuhnya sesuai dengan suasana formal pemakaman. Menurut sumber di Vatikan, tidak ada aturan yang jelas tentang warna busana yang harus dikenakan oleh peserta acara pemakaman Paus Fransiskus. “Peserta diberi kebebasan untuk memilih pakaian yang mereka anggap sesuai dengan acara yang khidmat ini,” ujar seorang sumber Vatikan. Dengan demikian, meskipun penampilan Trump mencuri perhatian, ia tidak melanggar protokol resmi pemakaman.
baca juga : Presiden AS Donald Trump Dimakzulkan DPR
Ulang tahun ke-55 Melania Trump kali ini menjadi lebih dari sekadar perayaan pribadi, melainkan juga sebuah momen penghormatan terhadap seorang pemimpin dunia yang telah meninggalkan warisan spiritual yang mendalam. Di sisi lain, meskipun Melania memilih untuk memperingati hari spesialnya dengan cara yang penuh keseriusan, perdebatan tentang busana Trump menunjukkan bagaimana pemilihan pakaian seorang pemimpin dunia dapat memicu perhatian dan bahkan kontroversi. Meskipun begitu, baik Melania maupun Donald Trump tetap menjadi sorotan publik dalam momen bersejarah ini, masing-masing dengan cara mereka sendiri, menunjukkan bagaimana keduanya berusaha menjaga citra pribadi di tengah peristiwa besar yang mengguncang dunia.**
(sd)