Lintas7News.com – Kepala Komunikasi Publik Partai Demokrat kubu Moeldoko, Razman Arif Nasution berencana melaporkan Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Andi Mallarangeng ke polisi terkait pernyataannya yang menuding pemerintah merestui Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Dilansir dari CNNIndonesia.com Razman mengatakan “Andi Mallarangeng menuduh dengan terang-terangan dengan mengatakan pemerintah telah mengintervensi Partai Demokrat karena mendukung KLB. Ini akan kami laporkan kepada pihak yang berwajib (polisi),”.
Razman membantah tudingan yang dilontarkan Andi tersebut. Ia mengklaim pemerintah netral menyikapi gejolak di internal partai berlambang bintang mercy tersebut.
“Sampai hari ini Pak Jokowi tidak pernah ngomong apapun. Dan Menko Polhukam Pak Mahfud sangat netral, sangat-sangat netral dalam statement-nya,” ujarnya.
Sebelumnya, Andi merasa khawatir Presiden Jokowi merestui manuver Moeldoko merebut kepemimpinan AHY di Demokrat. Andi melihat posisi Moeldoko selaku kepala staf kepresidenan, yang merupakan lingkaran dekat istana.
“Kalau betul dilakukan dan dibiarkan, saya khawatir ini memang pemerintahan Pak Jokowi membiarkan kejadian-kejadian semacam ini,” kata Andi dalam sebuah diskusi virtual, Sabtu (6/3).
“Membiarkan terjadinya intervensi dari orang yang sedang berkuasa. Jabatan Pak Moeldoko itu KSP, itu jabatan politik, lalu melakukan gerakan-gerakan politik,” ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, Moeldoko diangkat menjadi ketua umum partai Demokrat lewat KLB yang digelar di Deli Serdang. Forum KLB tersebut digelar sejumlah pendiri dan mantan kader Demokrat yang tak puas dengan kepemimpinan AHY.
Selain Moeldoko, Marzuki Alie ditetapkan sebagai ketua dewan pembina. Sementara Jhoni Allen Marbun ditunjuk sebagai sekretaris jenderal. Kubu Moeldoko mengklaim sudah menyerahkan hasil KLB Deli Serdang ke Kemenkumham untuk mendapatkan legalitas.
Namun, Direktur Tata Negara Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Baroto mengatakan pihaknya belum menerima pendaftaran kepengurusan Demokrat kubu Moeldoko.
(CNNIndonesia/ZA)