Simpang Empat,-, 10/1 – Seorang nelayan asal Sibolga, Sumatera Utara, Ali Marhot (32) selamat dari maut setelah mengapung sekitar 14 jam di laut Mandiangin Kecamatan Kinali.
“Nelayan itu ditemukan nelayan lain di kawasan Karang Kabau Gilo, sekitar 12 mil dari bibir pantai Jorong Mandiangin sedang bergantung dijaring pelampung alat tangkap saya pada Kamis (9/1) sekitar pukul 14.00 WIB,” kata Zulkarnain, nelayan yang menemukan di Pasaman Barat, Jumat.
Menurutnya, saat itu dirinya melepas jaring tangkapan ikannya ke tengah laut. Namun, saat menarik jaring, ia merasa heran seperti ada sesosok manusia sedang bergantung di pelampung jaring ikan itu.
Kemudian ditariknya untuk memastikan apa yang tergantung di jaring ikannya. Saat itu ia terkejut melihat ada sesosok manusia yang tergantung dalam kondisi lemas dan ia langsung berupaya menolongnya. “Saya pun menolongnya dan membawa pulang ke tepi pantai, lalu melaporkan ke warga yang lain,” ujarnya.
Menurut pengakuan korban, ia jatuh dari atas kapal penangkap ikan jaring hanyut, yang ditumpanginya pada Rabu (8/1) malam sekitar jam 23.00 WIB. “Teman-teman saya yang di atas kapal sebanyak 10 orang itu, tidak mengetahui saya terjatuh ke laut,” katanya.
Saat terjatuh ia pun berupaya berenang ke tepian dalam kegelapan malam. “Selama 14 jam saya terombang ambing di tengah laut tanpa pelampung, saya pun berupaya bertahan hidup agar terus mengapung dengan mengikuti arus laut,” ucapnya.
Ia berasal dari Sibolga Sumut dan tinggal di perumahan Kavling Senjulung di daerah itu.
Sementara Wakil Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Pasaman Barat, Horizon Nahkodo Rajo mengatakan saat ini keadaan korban sudah membaik dan sedang dipersiapkan untuk memulangkan ke rumahnya. “Kita telah mempersiapkan pemulangan Ali Marhot ke kampung halamannya di Sibolga, segala biaya pemulangan sudah disiapkan,” katanya (ANTARA/YOG)