Lintas7news.com – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengaku telah mengantongi dokumentasi foto di Magelang yang dianggap penting untuk mengungkap kasus penambakan Brigadir J.
Foto itu diambil sebelum rombongan Brigadir J pulang ke Jakarta dan terjadinya peristiwa penembakan di rumah Kadiv Propam Nonaktif Irjen Ferdy Sambo, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7).
“Salah satu yang membuat ini kaya, misalnya terkait apa yang terjadi di Magelang,” kata Anam di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat pada Senin (2/8).
Anam mengaku pihaknya belum bisa membeberkan dokumentasi itu. Menurutnya, Komnas HAM masih harus terus melakukan verifikasi terkait itu.
“Kami ditunjukkan dokumen foto, tidak bisa kami tampilkan, karena itu harus kita verifikasi, terus kami juga diperkaya dengan cerita-cerita yang terkait di Magelang,” ucapnya.
Anam menyebut dokumentasi itu penting untuk mengungkap rangkaian kronologis sebelum sampai penembakan terjadi. Dari dokumen itu, pihaknya bisa menganalisis apa saja yang terjadi.
“Dokumen ini memperkuat berbagai constraint waktu. Jadi constraint waktu itu kan bercerita sejak awal apa yang terjadi di tanggal sekian, jam sekian, dan sebagainya,” ujar dia.
Komnas HAM sebelumnya mengungkap sebagian kronologis sebelum terjadinya peristiwa penembakan Brigadir J.
Komnas HAM mengatakan sebelum kejadian itu, Brigadir J, Bharada E dan istri Sambo, Putri Chandrawathi melakukan tes PCR bersama. Tes itu mereka lakukan setelah melakukan perjalanan dari Magelang ke Jakarta menggunakan mobil.
Dilansir dari CNNIndonesia.com – Komnas HAM menyebut ada momen canda tawa antar ajudan sebelum kejadian tersebut.
Sementara itu, Sambo diketahui pulang terpisah menggunakan pesawat. Ia juga disebut sedang melakukan tes PCR saat kejadian penembakan terjadi.
(CNNIndonesia/RI)