Pura Luhur Batukau” Tabanan Adakan Ritual Agung “Pengurip Gumi”

Nasional400 Dilihat
banner 468x60

Tabanan – Pura Luhur Batukau, Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali mengadakan karya/ritual agung “Pengurip Gumi” (penyucian jagat/semesta) yang puncaknya bertepatan dengan rahina Umanis Dungulan dan Piodalan Agung di pura setempat.

Pewarta Antara di Tabanan, Jumat, melaporkan ritual yang puncaknya pada Kamis (20/2) itu dihadiri ribuan pemedek sejak pagi hingga malam secara silih berganti dengan menggunakan upakara jangkep dengan tingkatan utamaning utama.

banner 336x280

“Karya/ritual agung Pengurip Gumi di Pura Luhur Batukau digelar sesuai dengan fungsi Ida Bhetara Batukau sebagai penguasa kehidupan alam semesta, serta melihat kondisi dunia, khususnya jagat nusantara yang sedang tidak seimbang,” kata Ketua Panitia I Karya Agung Pengurip Gumi, I Wayan Arya.

Karya/ritual ini sangat disakralkan yang merupakan pewisik atau pewuwus Ida Betara, sehingga harus dilaksanakan sebaik mungkin. Pewisik (Sabda), diterima pada saat Ida Betara yang beristana di Pura Luhur Batukau nepak pedasaran sesaat menjelang nyineb pujawali Ida Betara Batukau.

“Dari situlah diminta agar digelar Karya Agung ‘Pengurip Gumi’ atau penyucian Jagad. Karya kali ini dipuput oleh sekitar 14 orang Sulinggih, diantaranya Ida Peranda Budha Jelantik Karang dari griya Jelantik Budakeling, Ida Peranda Wayahan Bun griya Sanur Pejeng, Ida Peranda Budha Jelantik Dwaja gria Jelantik Dauh Pasar, Budakeling dan lainnya,” katanya.

Untuk melengkapi rangkaian prosesi karya/ritual Agung Pengurip Gumi juga dipentaskan sejumlah tari wali, seperti tari Baris gede, rejang dewa, gambuh, wayang yadnya, topeng dan lain sebagainya.

Pemedek dan para tokoh menyatakan diri untuk ikut “ngayah” dalam pementasan tarian wali tersebut.

“Setelah upacara Pengurip Gumi puput, barulah dilaksanakan piodalan Agung, dimana untuk ritual/karya Pengurip Gumi rangkaiannya, Mapedudus Agung, Pengurip Gumi, Mepeselang, Pengusaban Agung dan Pedanan. Setelah rangkaian ini, Ida Bhetara melinggih ring Bale Sari, lalu kembali munggah ke yoga Katurang Pujawali Agung,” katanya. (ANT/YOG)

banner 336x280
Bagikan Melalui