TULUNGAGUNG – Dalam satu bulan ini, UTD PMI Tulungagung telah memusnahkan ribuan kantong darah. Pasalnya, kantong darah tersebut tidak dapat digunakan alias telah menjadi limbah.
Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Tulungagung Dokter Rukmi memaparkan. sebanyak 1.945 kantong darah pada bulan Januari lalu terpaksa harus dimusnahkan. Hal yang sama terjadi pada bulan Januari 2019 lalu, 2.762 kantong darah yang dimusnahkan. Itu karena pada bulan sebelumnya ada banyak pendonor darah secara bersamaan, sehingga kantong darang menumpuk.
Pemusnahan kantong darah ini ada beberapa faktor penyebab. Diantaranya, darah yang terindikasi penyakit, kegagalan ketika proses donor, darah yabg kedaluarsa serta plasma darah dan trombosit yang tak terpakai.
Rukmi menjelaskan, dari 1.945 kantong darah yang di musnahkan. 10 diantaranya merupakan kegagalan ketika proses donor sehingga kantong darah tidak terisi penuh. Sembilan kantong darah terindikasi penyakit seperti HIV, hepatitis dll. 25 kantong telah melewati masa expired. Serta sisa 1.898 kantong yang tak lain lantaran plasma dan trombosit menjadi limbah lantaran tak digunakan.
Wanita murah senyum ini menambahkan, tak digunakannya plasma dan trombosit sehingga menjadi limbah. Lantaran permintaan dari pihak klinik, puskesmas maupun rumah sakit yang sangat sedikit. Mereka cenderung banyak meminta stock Packed Red Cells (PRC). Sedangkan plasma darah dan trombosit yang berlebihan tak begitu dibutuhkan sehingga akhirnya stok tersebut menjadi limbah. “Meskipun plasma dan trombosit minim permintaan, tapi kami akan selalu sediakan buat jaga-jaga kalau ada yang butuh,” jelas Rukmi ketika ditemui di kantor PMI Tulungagung .
Menurut Rukmi, plamsa darah sebenarnya bisa diracik menjadi obat utamanya kanker. Tidak melulu menjadi limbah. Hanya saja, pihaknya belum memenuhi standar cara pembuatan obat yang benar. “Kita sudah mengajukan untuk kesana. Jadi mohon doanya saja,” ungkap Rukmi.(sir/yog)