Blitar- Pilkada serentak di beberapa kota dan kbaupaten di seluruh Indonesia tinggal beberapa bulan lagi. Sejumlah partai sudah merekom nama calon yang diusungnya dalam pilkada nanti. Para calon akan bertarung dalam pilkada dengan strategi yang mereka miliki untuk mendapatkan dukungan dari konstituennya.
Seperti Blitar, yang pada pilkada ini juga akan melangsungkan pemilihan kepala daerah baik kota maupun kabupaten. Sejumlah poster dan baliho besar sudah bertebaran diperempatan maupun jalan yang banyak di lalui orang. Wajah para calon dan pasangan dengan berbagai ragam janji dan program kerjanya.
Menyikapi pilkada baik kota dan kabupaten Blitar, Mohamad Trijanto aktivis anti korupsi Blitar mengatakan bahwa, dalam pilkada tahun ini akan berlangsung dengan semarak, karena di Blitar akan ada dua even pilkada yaitu di kota dan kabupaten. Incumbent kota dan kabupaten Blitar akan maju lagi pada pilkada ini, bersaing dengan pasangan calon yang lainnya.
“ Pilkada Blitar Raya tahun ini akan sangat berkesan karena baik kota maupun kabupaten akan menyelenggarakan pemilihan kepala daerah. Calon petahana akan maju dan bertarung dengan pasangan calon yang lainnya. Hai ini tentunya akan sangat mewarnai proses demokrasi. Beda dengan tahun kemarin yang hanya satu pasangan calon dalam hal ini di Kabupaten Blitar,” ujar Trijanto.
Trijanto juga menambahkan jika para pemilih masyarakat Blitar Raya harus jeli, jangan sampai salah memilih pemimpin yang hanya berbekal janji. Menurut Trijanto, warga harus bisa memilih pemimpin yang bersih, tidak arogan, tidak korupsi serta pemimpin yang bisa membangun kesejahteraan masyarakat dan pembangunan Blitar.
Selain itu, Trijanto juga meminta agar warga masyarakat jangan sampai terkecoh dengan politik uang yang akan dilakukan jelang pilkada nanti. Lihat kapasitas para pasangan calon yang maju, jangan sampai salah pilih. Terlebih lagi jika calon yang akan bertarung itu lebih mengandalkan politik uang dalam mencari pemilih. Nantinya masyarakat pasti akan menyesal jika salah pilih pemimpin yang karbitan atau hanya menggunakan politik uang dalam pilkada.
“ Saya hanya bisa berharap, warga masyarakat Blitar Raya memilih pemimpin dengan melihat dulu track record yang baik tidak KKN dan tidak menonjolkan politik uang dan kekuasaan dalam kontestasi pilkada ini. Karena sudah pasti, jika pemimpin yang terpilih dalam pilkada ini menggunakan cara politik uang dan kekuasaan, maka dipastikan nantinya setelah jadi pemimpin akan melakukan hal yang bisa membodohi warganya,” imbuh Trijanto.
Trijanto berpesan, agar masyarakat juga waspada dengan pasangan calon yang menawarkan atau memberi bantuan. Apalagi bantuan yang di berikan ini dalam bentuk bantuan sosial di masa pandemi seperti ini, karena itu bisa menjadi salah satu cara dan strategi untuk memenangkan pilkada.(AN)