Blitar – Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar mewacanakan sanksi kepada aparatur sipil negara (ASN) yang tak mengindahkan protokol kesehatan (prokes). Wacana tersebut disampaikan langsung oleh Wali Kota Blitar Santoso, sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 kluster perkantoran.
Seperti di lansir dari jawapos.com, sabtu, (19/9/2020) Wali Kota Blitar Santoso mengatakan, ada wacana pemberlakuan sanksi bagi ASN yang tidak disiplin dalam menerapkan prokes pencegahan Covid-19. Seluruh ASN di lingkungan Pemkot Blitar harus mematuhi prokes berlaku. Sebab, pihaknya tidak ingin terjadi adanya kluster baru, khususnya di lingkungan kerja.
“Ya, bisa saja kita arahkan kesana (pemberian sanksi, Red). Tujuannya tentu saja agar bisa memberi efek jera bagi mereka atau ASN yang kedapatan melanggar penerapan protokol kesehatan tersebut,” ujarnya.
Dia menegaskan, selain memberi efek jera kepada ASN, pemberian sanksi juga diharapkan dapat membuat mereka lebih disiplin dalam menjaga keselamatan diri maupun orang di sekitarnya. Apabila tidak ada sanksi tegas, maka dapat dipastikan akan terus terjadi pelanggaran terhadap penerapan prokes. Oleh karenanya, penyusunan regulasi atau aturan akan dilakukan agar ada dasar hukum yang jelas dalam memberikan sanksi tersebut. “Tentu saja para ASN harus disiplin. Oleh karena itu, akan kita susun regulasinya, agar nanti dasar hukumnya jelas dalam pemberian sanksi bagi ASN yang ketahuan tidak menerapkan protokol kesehatan,” jelasnya.
Di samping itu, tak hanya para relawan penegak disiplin prokes, tetapi seluruh ASN di lingkungan Pemkot Blitar harus bisa menjadi contoh dalam menerapkan prokes pencegahan Covid-19 kepada masyarakat. Apabila para ASN dapat disiplin dalam menerapkan prokes, baik di dalam ataupun di luar lingkungan kerja, maka kesadaran masyarakat bakal meningkat. “Kami para ASN, khususnya harus bisa menjadi rule model bagi masyarakat. Apabila kita disiplin, masyarakat akan disiplin mematuhi prokes yang ada. Dalam meningkatkan kesadaran masyarakat harus dilakukan dengan contoh yang nyata dari kita,” tandasnya.(*)