Wali Kota Risma Pantau Bozem Sisi Utara Underpass Mayjen Sungkono
Surabaya, 27/12- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memantau
langsung bozem atau tempat penampungan air yang berada di sisi utara underpass
di Jalan Mayjen Sungkono, Kota Surabaya, Jawa Timur.
“Kita juga bisa kontrol air melalui bozem ini, sehingga airnya yang
mengalir bisa berkurang karena kita tahan di sini,” kata Wali Kota Risma
saat meninjau bozem underpass itu, Kamis.
Risma didampingi oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ikhsan, Kepala Dinas
PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati serta jajarannya, dan Kepala Dinas
Perhubungan Irvan Wahyu Drajat.
Selain itu, ada pula Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Rubben Rico, dan
Kepala Bagian Umum dan Protokol Wiwiek Widiyanti, serta Kepala Bagian Hubungan
Masyarakat, Febriadhitya Prajatara.
Wali Kota Risma sempat memberikan berbagai arahan termasuk pengerukan bozem
hingga meninjau langsung pompa air yang ada di lokasi itu. Bahkan, saat itu
Satgas PU Bina Marga diminta mengecek saluran kecil yang airnya tergenang.
Menurut dia, bozem yang ada di pinggir underpass itu banyak sekali fungsi dan
manfaatnya, salah satunya bisa menyedot air yang ada di underpass.
Ia mengatakan bahwa di kawasan itu hanya dipasang pompa kecil karena untuk
menampung dari underpass. Sedangkan di bozemnya sendiri tidak menggunakan pompa
air, sehingga nanti sifatnya hanya untuk menampung air sementara.
“Cuma memang bozem yang di sini harus dalam, sehingga nanti kita bisa
kontrol air supaya tidak cepat turun (ke arah utara),” katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa air yang ditampung di bozem underpass itu, nantinya
akan masuk ke box culvert Banyuurip. Setelah itu, melewati beberapa pompa air,
seperti pompa greges, pompa kandangan dan juga ada pompa air di Balong.
Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Erna
Purnawati mengatakan bozem yang ada di pinggir underpass itu luasnya sekitar
700 meter persegi. Sebelum air masuk ke bozem itu, ada saluran yang melewati
bawah jalan underpass.
“Bozem itu kita keruk supaya lebih dalam dan supaya bisa menampung air
lebih banyak,” katanya.(ANTARA/ sal)