TULUNGAGUNG – Produksi pertanian terancam menurun lantaran unsur hara di Tulungagung kini kurang dari 2 persen. Karena itu, para petani membutuhkan alat mesin tani (alsintan) seperti halnya traktor dan lain-lain untuk menjaga kesuburan tanah.
Triwidyono Agus Basuki, selaku Kasi Pupuk Pestisida dan Alat Mesin Pertanian Dinper Tulungagung mengaku akibat unsur hara turun membuat tanah sulit dicangkul. Untuk itu, penggunaan alsintan berupa traktor sangat dibutuhkan di beberapa wilayah. Adapun penyebabnya bisa bermacam-macam. Penggunaan pupuk kimia secara terus menerus dan tanahnya gak dirawat petani. Selain itu, juga mulai maraknya petani tidak hanya menjual beras, tapi juga batang padi. Padahal itu bisa menjadi pupuk alami dan menjaga kesuburan tanah.
Dinas pertanian berupaya mendistribusikan bantuan alsintan secara merata. Ini dikarenakan sebelum pendistribusian alsintan sendiri harus sesuai dengan kebutuhan wilayah masing-masing. “Contohnya kalau di daerah pegunungan, kan gak mungkin kita kasih traktor yang gede. Karena konstruksi tanahnya, sehingga gak mungkin alatnya dipakai disana,” ujar Oky.
Oky berharap agar penggunaan alsintan tidak hanya berhenti di satu kelompok. Namun juga membantu kelompok yang lain yang membutuhkan. “Kalau dari kementerian memerintahkan agar alat tersebut digunakan 24 jam non stop. Jadi dari pada nganggur mending dipinjamkan ke kelompok tani lain biar alat tersebut tetap beroprasi” tutupnya. (sir/yog)