Koalisi Golkar, Demokrat dan PKS Siap Mengusung Hendry sebagai Calon Wali Kota
BLITAR-Mengusung jargon APBD Pro Rakyat Jilid 3, Hendry Pradipta Anwar terus menawarkan visi dan misinya ke semua partai politik. Belakangan, mantan anggota DPRD Kota Blitar ini mendekati tiga partai sekaligus, yaitu PKS, Golkar dan Partai Demokrat. Sebelumnya, dia disebut telah mengikuti penjaringan bakal calon wali kota di PDIP,PKB serta PPP.
Ketua DPD Golkar Kota Blitar Hardi Husadi mengakui jika partainya sudah berkomunasi intens dengan Hendri Pradipta Anwar. Bahkan, lanjut dia, Golkar sudah sepakat berkoalisi dengan PKS dan Partai Demokrat mengusung putra mantan Wali Kota Samanhudi Anwar tersebut, seandainya tidak mendapat rekomendasi dari PDIP. “Koalisi ini sudah pasti mengusungkan Mas Hendry sebagai AG I ( sebutan lain wali kota). Ketiga partai ini, Golkar PKS dan Demokrat juga berkomunikasi dengan Mas Hendry, berusaha mencarikan wakilnya,” ujar pria yang akrab disapa Dodok, Selasa 11/2.
Soal kemungkinan Hendry Pradipta Anwar berpasangan dengan Santoso, calon yang juga mendaftar di PDIP? Dodok mengatakan pihaknya mendukung apapun sikap politik yang diambil Hendry Pradipta Anwar. “Ndak apapa, politik itu adalah silaturahmi, politik itu adalah komunikasi. Ketika Mas Hendry melakukan manuver-manuver itu bagus dan sah-sah saja. Artinya semakin banyak partai yang mengusung, semakin besar peluang untuk menang,” ungkap Hardi.
Kenapa memilih memberikan dukungan ke Hendry? Hardi melihat sosok Hendry sebagai sosok potensial dalam Pilkada 2020. “Mas Hendry punya potensi bagus untuk memimpin Kota Blitar. Semua partai berkeinginan untuk maju dan menang. Jadi kita partai butuh tokoh yang punya nama dan juga jelas visi misinya,” papar Hardi.
Pengusungan tiga partai koalisi, Golkar, PKS dan Demokrat diakui sudah dilakukan serentak minggu lalu. Koalisi ini cukup untuk mengusung calon dengan lima kursi di DPRD. Antara lain, Partai Golkar 2 kursi, Partai Demokrat 2 kursi, Partai PKS 1 kursi. Ketiga partai sudah mengusulkan nama Hendry ke DPP masing-masing. Sembari menunggu PDIP, PKB dan PPP, pihaknya saat ini masih membuka diri untuk dukungan partai lain yang ingin bergabung. Survei untuk mengetahui peluang kemenangan koalisi ini terus dilakukan untuk mematangkan persiapan jelang pilkada. (bar/yog)