Jelang Pilpres AS, Joe Biden Berkonsultasi dengan Obama Cari Cawapres
New York – Calon presiden Partai Demokrat, Joe Biden, pada Minggu (22/3) mengatakan ia mulai mencari calon wakil presiden dan akan berkonsultasi dengan mantan presiden Amerika Serikat, Barack Obama, sebelum memilih cawapres yang akan jadi pasangannya maju pada pemilihan presiden AS pada November tahun ini.
Calon wakil presiden yang akan mendampingi Biden terdiri dari enam sampai tujuh kandidat perempuan. Latar belakang seluruh kandidat masih diperiksa demi memastikan tidak ada skandal yang akan menghambat pencalonan presiden-wakil presiden, demikian kata Biden ke para donor dalam acara galang dana lewat telepon.
“Saya harus segera mencari pasangan yang tepat, mungkin dalam beberapa minggu ini,” kata dia. “Kemungkinan ada kelompok kandidat berisi enam sampai tujuh orang yang jadi pertimbangan,” tambah Biden.
Mantan wakil presiden AS itu saat sesi debat Partai Demokrat minggu lalu mengatakan ia akan memilih seorang perempuan sebagai calon wakil presidennya. Syarat utama itu kembali ia sampaikan pada Minggu (22/3).
Biden menekankan perempuan yang akan jadi cawapresnya harus punya kesamaan visi terkait sejumlah kebijakan pada bidang layanan kesehatan masyarakat, pendidikan, dan politik luar negeri AS. Ia mengatakan punya banyak kesamaan dengan Obama, meskipun keduanya punya taktik berbeda.
Di atas segalanya, kandidat itu harus layak dan mampu jadi presiden jika sewaktu-waktu Biden tak dapat menunaikan tujuannya.
“Saya sebenarnya telah berbicara dengan Obama terkait masalah ini — hal terpenting dia yang nantinya terpilih harus siap jadi Presiden Amerika Serikat jika sesuatu terjadi nantinya,” kata Biden, politisi berusia 77 tahun.
Dalam pemilihan calon presiden dari Partai Demokrat, Biden unggul dari rivalnya, Bernie Sanders.
Di tengah krisis COVID-19 yang menyebabkan agenda kampanye depan publik batal, Biden mulai menyiarkan pidato-pidato politiknya pada Senin pagi dari rumahnya di Delaware.
Lewat siaran itu, Biden menyampaikan saran terkait kebijakan mengatasi corona yang sebaiknya dilakukan pemerintah. Menurut dia, respons pemerintah, sebagaimana diumumkan pada jumpa pers harian oleh Presiden AS Donald Trump, merupakan bencana.
Biden menambahkan jadwal pemilihan presiden sebaiknya dimajukan mengantisipasi apabila wabah tidak dapat ditanggulangi pada November. Namun, sejumlah negara bagian telah menunda pemilihan kandidat presiden karena wabah.
“Saya tahu ada banyak rumor dan spekulasi, pihak lain berupaya menunda pemilihan presiden pada November. Langkah itu tidak perlu dilakukan,” kata Blden.
“Anda tahu, kami ikut pemilu saat Perang Sipil, kami ikut pemilihan presiden saat Perang Dunia I dan II berlangsung,” tambah dia.
“Usulan ditundanya pemilihan presiden tidak perlu dipertimbangkan,” kata Biden. (ANT/YOG)