Jakarta, 30/6 – Koperasi Seniman dan Budayawan Yogya (Koseta) dan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) mengganggas Resoilnation, sebuah program membangun jejaring berbasiskan teknologi untuk membantu pekerja seni yang nyatanya sangat terdampak pandemi COVID-19.
Resoilnation merupakan ikhtiar untuk menuju resolusi seni menghadapi pandemi COVID-19. Melalui www.resoilnation.id, para pekerja seni bisa memamerkan karyanya secara daring, dan laman ini juga sudah mendukung pembayaran online (payment gateway online submission), menurut PANDI dalam keterangan persnya, Selasa.
Risang Yuwono, selaku inisiator pameran daring dan penciptaan laman e-commerce ini, mengatakan ada lebih dari 700 komunitas atau sanggar yang kehilangan ruang ekspresi akibat pandemi COVID-19 yang mengharuskan orang menjaga jarak sosial dan fisik untuk memutus penyebaran virus.
Garin Nugroho selaku kurator “Resoilnatioin” menyatakan, kegiatan ini merupakan program yang memberikan respons atas terjadinya wabah, yang harus dihadapi oleh pekerja seni.
Sementara Risang Yuwono, yang juga direktur Program Resoilnation, menambahkan bahwa kerja kolaborasi antara PANDI dan Koseta merupakan ikhtiar untuk menjaga eksistensi pekerja seni, dengan harapan akan memberikan nilai tambah secara ekonomi dan ketahanan pangan bagi pelaku seni.
“Tak hanya soal eksistensi, kita juga membuka wacana pameran dengan sistem Legal yang komprehensif dengan dukungan SCW Legal & Partner untuk mengajarkan seniman betapa pentingnya infrastruktur HAKI di tengah lemahnya sistem Perlindungan Hak Cipta di Indonesia.”
Ketua PANDI, Yudho Giri Sucahyo, mengaku merasa tertantang untuk ikut terlibat dan memberikan dukungan sepenuhnya terhadap kegiatan pameran ini. Nilai tambah dari pameran ini di luar logika umum, out of the box karena seluruh karya yang terjual akan dikelola untuk penciptaan lahan – lahan pertanian baru.
Dukungan PANDI yang bekerja sama dengan mitra strategis penyedia jasa telekomunikasi “Citrahost” diwujudkan dalam pemberian hibah berupa domain dan hosting bagi pekerja seni, serta pembuatan laman Resoilnation.
Pascapameran, para mitra PANDI juga akan mengembangkan kapasitas seniman dengan pelatihan daring bagi 50 seniman guna membangkitkan visibilitas seniman Indonesia di era digital.
Kolaborasi yang digagas PANDI dan Koseta tersebut mendapat apresiasi dari GKR Mangkubumi sebagai sebuah transformasi dunia kreatif dari konvensional menuju era digital. “Saya melihat bahwa di era sekarang ini diperlukan sebuah usaha yang tidak kalah inovatif dari negara-negara maju di dunia, tak lain agar pelaku seni di Indonesia bisa bersaing dengan dunia internasional,” katanya di sela pertemuan dengan PANDI.
“Kita tahu, pandemi ini memukul semua sektor, termasuk sektor kreatif yang sangat dirasakan oleh pelaku seni, dengan adanya program ini, saya berharap bisa menjadi titik balik munculnya kreativitas baru dengan sentuhan digital,” katanya, menambahkan.
Program ini mendapat banyak atensi dari beberapa seniman, banyak dari mereka yang telah menyatakan akan terlibat dalam kegiatan ini, antara lain Klowor Waldiyono, Hani Santana, Kukuh Nuswantoro, Lully Tutus, Sindu Cutter, Lanjar Jiwo, dan masih banyak lainnya.
Resoilnation direncanakan dibuka secara daring pada tanggal 25 Juli 2020, menurut Hazwan Iskandar Jaya selaku ketua harian Koseta. (ANT/ZA)