Jakarta, 23/7 – Bermain adalah kegiatan yang penting buat anak-anak, bukan cuma untuk menghibur diri atau menghabiskan waktu, tetapi untuk tumbuh kembang mereka.
Psikolog Anna Surti Ariani menjelaskan, berdasarkan banyak penelitian dan saran dari pakar, proses bermain bisa menumbuhkan kemampuan yang tak didapat anak saat mempelajari hal-hal akademis.
Ia mencontohkan, anak mendapatkan wawasan baru ketika bertengkar dengan temannya saat sedang bermain.
“Dia punya ide bagaimana caranya menyelesaikan masalah,” kata Anna dalam acara virtual #MainYuk Dari Rumah bareng Paddle Pop, Rabu (22/7).
Interaksi dengan teman-temannya saat bermain dapat mengasah kemampuan sosial anak.
Manfaat lain dari bermain adalah membentuk anak menjadi sosok yang lebih percaya diri. Ketika anak berhasil menyelesaikan sesuatu saat bermain, tumbuh kepuasan karena dia bisa sukses merampungkan suatu hal.
Contohnya, anak berhasil membuat menara yang lebih tinggi dari permainan sebelumnya.
“Dia akan merasa berhasil dan meningkatkan rasa percaya diri,” katanya.
Ketua Ikatan Psikologi Klinis menjelaskan manfaat lain dari bermain, yakni mengasah koordinasi motorik kasar dan motorik halus.
Kemampuan koordinasi motorik kasar semakin berkembang ketika anak menggunakan tangan dan kaki, sementara kemampuan motorik halus meningkat saat anak menggunakan jari-jarinya untuk bermain.
Ada banyak permainan yang mengharuskan anak menggunakan jemarinya, ada pula yang membuat anak harus aktif menggunakan kakinya, misalnya sepakbola.
Anna menuturkan, menurut Michele Capurso dalam sebuah penelitian pada 2016, salah satu manfaat dari bermain bagi anak adalah meningkatkan kemampuan untuk menghadapi dan mengatasi tantangan atau masalah dengan baik dan tenang.
“Tantangan yang akan dihadapi anak-anak kita di masa depan tidak sama dengan yang kita hadapi sekarang. Mereka perlu dibekali bukan saja dari segi akademis, tapi juga dari segi kreativitas, karakter dan kemampuan bersosialisasi yang bisa didapat dari bermain.”
(ANT/ZA)