Chengdu, 27/7 – Staf Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Kota Chengdu mengakhiri proses pengosongan ruangan, Minggu, mengingat Pemerintah China memerintahkan kantor perwakilan itu ditutup, Senin (27/7).
Selama pengosongan berlangsung, aparat keamanan memperketat penjagaan di luar bangunan. Puluhan polisi berseragam dan berpakaian preman berbaur dengan warga melihat pengosongan kantor konsulat dari jalanan yang dipenuhi dengan pepohonan di tengah cuaca yang panas.
Penutupan kantor konsulat China di Houston dan konsulat AS di Chengdu kian memperburuk hubungan dua adidaya ekonomi dunia tersebut. Sebelum penutupan, hubungan keduanya telah merenggang karena perselisihan di berbagai isu, antara lain perdagangan, teknologi, pandemi COVID-19, dan klaim sepihak China di Laut China Selatan.
Sejumlah polisi meminta mereka yang menonton pengosongan untuk menjauh mengingat warga berkerumun di luar kantor konsulat. Beberapa pejalan kaki juga ada yang merekam video dan memotret proses pengosongan itu. Warga meyakini saat itu akan momen terakhir mereka melihat bangunan itu di tempati diplomat AS.
Jalanan di depan kantor konsulat pun ditutup, kecuali untuk kendaraan kekonsuleran dan kepolisian.
China pada Jumat memerintahkan AS menutup kantor konsulatnya di Chengdu, wilayah barat daya Provinsi Sichuan. Tenggat waktu pengosongan diberikan sampai jam 10:00 pagi waktu setempat, Senin, demikian informasi dari media resmi pemerintah.
Sementara itu di Houston, Jumat, sekelompok pria didampingi oleh pegawai Departemen Luar Negeri AS, terlihat memaksa membuka pintu kantor konsulat China. Kejadian itu berlangsung tidak lama setelah perintah penutupan kantor konsulat berlaku.
Menteri Luar Negeri AS menyebut kantor konsulat China di Houston sebagai “pusat aktivitas mata-mata dan pencurian kekayaan intelektual”.
Seseorang yang terlihat berada di kantor konsulat sejak Sabtu pun keluar bangunan pada Minggu pagi. Sejauh ini tidak jelas siapa dan apa saja yang ada di dalam bangunan. Sejak Jumat, staf konsulat terlihat masuk dan keluar. Salah satu di antaranya terlihat membawa koper.
Kendaraan pengangkut barang terlihat masuk dan keluar kompleks bangunan pada Sabtu dan Minggu.
“China memberi respons yang setimpal” kata Yang, 63, seorang warga setempat. Menurut dia, situasi itu “cukup disayangkan”.
Sementara itu di media sosial Weibo, sejumlah warga meminta Kepolisian Chengdu memberi hukuman ringan terhadap seorang pria yang menyalakan kembang api di luar kantor konsulat, Jumat.
“Saya percaya negara kita sangat kuat, dan kita punya kemampuan untuk mengatasi masalah dengan tepat, dan menyediakan jaminan rasa aman,” kata Zhao, 25, seorang pekerja di sektor keuangan saat ditemui tengah berjalan melewati kantor konsulat.
(ANT/ZA)