Lintas7news.com – Gempa bumi dengan magnitudo 6,9 melanda Melonguane, Talaud, Sulawesi Utara. Gempa terjadi pukul 22.23 WIB dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Seperti di kutip dari merdeka.com, senin, (7/9/2020). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika dalam laman www.bkmg.go.id menginformasikan gempa terjadi pada kedalaman 10 km pada koordinat 6.11 LU – 125.98 BT, minggu, (6/9).
Pusat gempa berada di laut, 247 km barat laut Melonguane.
Gempa dirasakan dengan skala Modified Mercalli Intensity III (getaran dirasakan nyata di dalam rumah, seakan ada truk berlalu) pada kawasan Tahuna dan Siau, Sulawesi Utara.
Hingga berita ini diturunkan belum diketahui apakah ada kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, mengatakan gempa yang melanda Melonguane, Sulawesi Utara termasuk gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng laut Filipina.
“Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Laut Filipina,” ujar Rahmat Triyono dalam keterangan tertulis di Jakarta.
Rahmat mengatakan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik.
Menurut Rahmat, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.
Dia menyampaikan, hingga Minggu pukul 22.45 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Masyarakat diimbau menghindari diri dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa, serta memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.(*)