Jalur Tulungagung-Ponorogo Ambrol di Desa Kradinan

TULUNGAGUNG – Ruas jalan yang menghubung Tulungagung-Ponorogo kini hanya bisa dilalui satu lajur. Satu lajur ruas Jalan Desa Kradinan, Kecamatan Pagerwojo jatuh ke dalam jurang sedalam 15 meter di bawahnya. Kondisi ini menghambat arus lalu lintas dari ke dua arah serta Beton dan aspal jalan runtuh ke dalam jurang setelah di bawahnya terjadi lubang.

Seperti di lansir dari trimbunnews.com, senin, (7/9/2020). Menurut Kepala Desa Kradinan, Eko Sujarwo, jalan yang longsor ada di Dusun Jingkol RT 01 RW06. Di titik ini sebenarnya sudah pernah terjadi longsor, sekitar satu tahun lalu.”Sebelumnya sudah longsor, tapi tidak sampai ambrol. Jalannya dipagari, tapi masih bisa dilewati,” terang Jarwo, panggilan akrabnya.

Lanjutnya, semakin hari lubang di bawah ruas jalan ini terus membesar. Pada Rabu (2/9) malam turun hujan deras di kawasan Desa Kradinan.

Saat Kamis (3/9) pagi diketahui titik jalan ini longsor parah, hingga tersisa satu lajur. “Jalannya tingga setengah, tapi yang bisa dilewati sekitar sepertiganya. Karena masih rawan longsor,” sambung Jarwo.

Pantauan di lokasi, Senin (7/9) kendaraan yang lewat harus bergantian. Khusus untuk mobil, satu rodanya harus turun hingga ke tanah agar tidak terlalu depat dengan titik longsor.

Menurut seorang warga bernama Paini, titik yang longsor biasa menjadi jalan air. Saat ada hujan, air dari arah atas pegunungan turun melalui saluran air yang ada di sisi badan jalan.

Jika debetnya terlalu besar, air berbelok di titik ini, menyeberang aspal jalan dan masuk jurang di sebelahnya. Air ini kemudian menggerus tanah yang ada di bawah badan jalan, hingga terjadi lubang.

“Semakin lama lubangnya makin besar. Kan sudah lama, baru Rabu malam itu akhirnya ambrol,” ujarnya.

Untuk mengamankan titik jalan yang longsor, TNI, Polri dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memasang garis pengaman. Di ujung bagian yang longsor juga dipasang drum sebagai penanda.(*)



Bagikan Melalui